satusuaraexpress.co – Belakangan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani dihujani kritikan oleh sejumlah politikus terkait aksinya yang menjadi viral setelah mengajak gelandangan di Jakarta untuk dipulangkan ke kampung halaman.
Kali ini Politikus Fahri Hamzah ikut mengeritik Mantan Walikota Surabaya, Risma. Menurut Fahri Risma masih belum move on sebagai walikota.
Seharusnya, kata Fahri, jangan hanya fokus dengan lingkup kota. Namun skalanya harus luas ke seluruh negeri.
“Staf bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota.” tulis Instagram Fahri Hamzah, seperti yang dikutip satusuaraexpress.co Kamis, (7/1/2021).
Fahri mengungkapkan, tadinya ia tidak mau ikutan mengritik Risma, namun Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini menganggap cara kerja Risma salah.
“Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah…kemiskinan itu bukan di Jakarta tapi di daerah terpencil sana…itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data.” tandasnya.
Kalau ada data analisa, lanjut Fahri, keluar konsep, lapor presiden, hearing di DPR RI, muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur-jalur struktural.
“Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media.” tegas Fahri.
Masih dengan Fahri, Gini deh, Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit. Tapi, orang desa gak ribut.
“Memang yang bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yang advokasi. Tapi kerja pakai data.” imbuhnya.
Selanjutnya Fahri menilai, Risma bekerja tidak menggunakan ilmu, sehingga Risma menganggap pencitraan merupakan kinerja sebagai Menteri.
“Kita doakan siapapun yang memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jangan sia-siakan waktu.” pungkasnya.
Sementara nitizen mengomentari postingan Instagram Fahri Hamzah dan ikut menghujat Mensos Risma.
@azzolla_pinnata_ : Ibu syantiiiik ga ngerti pa dibilangin, dia taunya lagi nyari orang2 yang pengen dimarahin ama dia, walaupun itu stuntman.
@april.andini: bu syantiq, Pak anies udah setengah mati membangun dan menata kota jakarta. tolong jangan dirusak.
@ali_wafha: Emg gk bisa bedakan kali…mentri deng wali kota ..jadi lucu liat nya.