Kota Tangerang, Satusuaraexpress.co – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Saeroji menyebut pihaknya dalam hal DPRD Kota Tangerang sudah mengusulkan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah untuk menambah jumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Namun usul itu tak ditanggapi serius oleh Wali Kota Tangerang dengan alasan bahwa banyaknya rumah sakit swasta di Kota Tangerang sudah menutup kebutuhan layanan kesehatan bagi warganya.
“Waktu itu jawaban oleh Wali Kota bahwa dari jumlah penduduk sekian itu sudah tercukupi dengan adanya rumah sakit sekitar 33. Tapi kan masalahnya rumah sakit swasta dan bagaimana keberpihakan APBD membangun layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Tangerang. Artinya Wali Kota kurang berpihak kepada masyarakat,” kata Saeroji, Senin (4/1/2020).
Saeroji mengatakan, usulan pembangunan RSUD baru sendiri sudah dilakukan pihak DPRD Kota Tangerang dari 2019 lalu. Namun, Saeroji menilai hingga kini belum ada langkah kongkret Wali Kota Tangerang soal persoalan yang banyak dikeluhkan warga kepada para anggota DPRD itu.
“Kalau pengajuan dari DPRD dari 2019 sudah diusulkan, tapi kemudian di tahun 2020 tidak ada DED pun tidak ada. Kemudian dibahas lagi kita (DPRD) menyampaikan lagi sebagai aspirasi masyarakat, kita sudah sampaikan baik pembahasan umum maupun R-APBD tapi belum ada progres,” kata Saeroji.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menyebut pihaknya tidak menolak usul tersebut. Arief mengatakan, setelah melakukan evaluasi terhadap RSUD ternyata hasilnya RSUD kekurangan Intensive Care Unit (ICU).
“Bukan ditolak. Jadi, sekarang kita evaluasi di RSUD tingkat huniannya rata-rata perbulan baru sekitar 60 persen. Yang kekurangan itu, ICU makanya ICU nya ditambah,” kata Arief.
Arief mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji usulan para legislator itu. Tapi, Arief menjelaskan, pihaknya memberikan solusi yaitu mengupgrade Puskesmas rawat inap menjadi RSUD.
Saat ini RSUD sendiri memiliki 120 bed. Pihaknya tengah berupaya meningkatkan menjadi 250. “Kan di lantai delapan itu ada masalah struktur, karena dulunya dibangun di atas tanah rawa. Tadinya mau diperbaiki di 2020 cuma anggarannya kena COVID-19 nah jadi pekerjaannya akan dilaksanakan di 2021. Mudah-mudahan di akhir tahun (2021) bisa menampung 250 dua kali lipat dari saat ini,” kata Arief.
Meski baru memiliki satu RSUD, Arief menyebut, di Kota Tangerang banyak bertebaran rumah sakit. Arief mengatakan, jumlahnya paling banyak se-Banten.
“Karena sebenernya di Banten itu rumah sakit paling banyak itu ada di Kota Tangerang, ada 33. Cuma 40 persennya orang Kabupaten yang pada berobat kesini,” kata dia.
(Bal)