Satusuaraexpress.co – Beredar foto di media sosial ulama kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) ditangkap polisi. Dalam foto tersebut, terlihat UAS didampingi sejumlah orang berpakaian preman dan di belakangnya dikawal oleh polisi. Sementara UAS menggunakan kemeja biru, jaket coklat dan topi hitam.
Dari hasil penelusuran di media sosial UAS, ternyata foto yang beredar itu merupakan potongan gambar saat UAS sedang mengunjungi peresmian sebuah pondok pesantren di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Bisa dipastikan foto yang beredar tersebut adalah HOAX.
“Kami menyusuri sungai kapuas menggunakan speedboat berhenti di desa teluk batang kabupaten kayong utara untuk meresmikan gedung al-ikhlas ponpes daarul quran babussa’adah,” tulis UAS dalam caption video di akun Instagramnya.
Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengaku mendapat SMS akan dijadikan tersangka. Dia berpendapat, adanya SMS tersebut karena selama ini dia terlalu vokal berbicara. Termasuk menanggapi status tersangka Imam Besar Habib Rizieq Shihab.
“Dulu zaman nenek kita yang hilang itu jarum, sekarang bisa pula Harun Masiku hilang. Habib rizieq dicari-cari kesalahan sampai tidak ada lagi pasal yang tidak menjeratnya, dicarikan pasal keramaian,” ujar UAS dalam sebuah tayangan video, Sabtu (12/12).
UAS juga menanggapi sejumlah ulama yang telah dulu dijadikan tersangka dan ditahan polisi. Diantaranya Sugi Nur Raharja alias Gus Nur yang ditahan Bareskrim atas kasus dugaan ujaran kebencian. Dan Ustadz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata terkait kasus ujaran kebencian dan bernuansa SARA.
“Ustad Gus Nur udah masuk, Ustadz Maheer udah masuk penjara, nanti ada yang sms saya lagi ‘hati-hati mad nampaknya kau tak lama lagi’,” sambungnya.
UAS pun mengaku tidak takut dengan ancaman yang dilayangkan kepadanya. Bahkan, pada 2019 silam, dirinya juga sering mendapat ancaman oleh orang yang tidak dikenal.
“Saya ini paling pantang ditakut-takuti, waktu 2019 ditakuti-takuti orang, hati-hati kalau sampai ustad Somad itu berpihak kami buka aibnya. Saya tidak kenal pak prabowo tuh, saya enggak tahu tapi semakin diancam,” pungkasnya.
KOMINFO pun telah mengeluarkan pernyataan resmi melalui webside. Pernyataan itu berbunyi :
Beredar foto dan pesan singkat di Whatsapp Ust Abdul Somad dan Irjen Pol. Umar Septono dengan narasi “Yang nangkap gak tanggung2 Irjen Pol. Umar Septono Wakil Direktur Pengawasan Umum Mabes Polri (sebelumnya Kapolda Sulsel). UAS ditangkap krn ujaran kebencian. Lha wong katanya S2 dari Mesir kok ngomong nya asal bunyi…?”
Faktanya foto yang dibagikan di Whatsapp tersebut adalah foto acara Dzikir dan Tabligh Akbar di Masjid Almarkaz Al Islami, Makassar pada tanggal 26 Maret 2018. Sedangkan narasi yang sudah beredar tidak tepat. UAS tidak ditangkap melainkan dikawal langsung oleh Irjen Pol. Umar Septono.
Sebelumnya, saat pertama kali menjemput Ustadz Abdul Somad, Irjen Pol. Umar Septiono langsung menyalaminya dan yang paling mengejutkan, Jenderal Umar langsung mencium tangan Ustadz Abdul Somad. (*)