Satusuaraexpress.co – DKI Jakarta diambang krisis lahan pemakaman. Hal itu terlihat dari kondisi TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, yang sudah penuh. Padahal, bulan Agustus 2020 lalu TPU Pondok Ranggon dilakukan perluasan lahan, namun lahan itu tak sebanding dengan jumlah jenazah yang dimakamkan.
Seperti diketahui, TPU Pondok Ranggon diberdayakan sebagai pemakaman khusus jenazah terkait virus korona. Pemprov DKI sendiri menganggarkan dana sebesar ratusan miliar untuk menambah lahan pemakaman khusus Covid-19.
Penanggung Jawab Pelaksana TPU Pondok Ranggon Muhaimin mengatakan lahan untuk jenazah muslim pasien Covid-19 sudah penuh sejak 8 November 2020. “Untuk (jenazah) Covid-19 muslim dari tanggal 8 november memang sudah full. Namun untuk unit non muslim masih ada 70 sampai 100-an petak lagi,” kata Muhaimin, Selasa (1/12).
Baca juga : Gawat! Baru Nambah Lahan, TPU Pondok Ranggon Hanya Menampung 600 Jenazah
Baca juga : Lahan 2 Hektare di TPU Rorotan Disiapkan Pemprov DKI Untuk Jenazah Covid-19
Muhaimin menjelaskan sistem tumpang yang dimaksud yakni dengan menumpangkan jenazah Covid-19 ke makam jenazah anggota keluarga atau orang yang dikenal. Namun, lanjut Muhaimin, sistem tumpang hanya bisa dilakukan atas persetujuan atau izin dari pihak keluarga.
“Jadi gini, keluarga A misal ada makam di TPU Pondok Ranggon lantas sekarang ada keluarga yang meninggal karena Covid-19. Nah jenazah tersebut bisa dimakamkan tumpang di makam Si A. Tentunya atas permohonan keluarga dan kesepakatan keluarga semua. Begitupun kalau ada tetangganya yang meninggal, jadi asal ada kesepakatan dari kedua pihak keluarga,” jelasnya.
Muhaimin menuturkan hingga saat ini masih ada satu hingga dua makam untuk jenazah Covid-19 muslim. Tapi, kondisi lahan tidak bagus karena berada di kawasan rawan longsor. “(Pemakaman muslim) Masih ada satu atau dua yang tersisa. Tapi medannya belum memungkinkan karena tebing, dan rawan longsor. Kecuali kalau sudah dilakukan penurapan baru aman,” ungkapnya. (CR)