Satusuaraexpress.co – Perkumpulan massa dalam beberapa rangkaian kegiatan Habib Rizieq Shihab (HRS) berbuntut panjang. Tidak hanya pencopotan Kapolda Metro Jaya. Kini, beberapa pejabat Pemprov DKI mengalami nasib yang serupa. Di antaranya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Andono Warih, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, dan Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu.
Wakil Gubernur DKI, Riza Patria enggan memberikan informasi terkait kebenaran pencopotan tersebut. ’’Pak Gubernur (Anies Baswedan) akan menyampaikan hasilnya. Hasil yang terbaik buat semua,’’ ujarnya di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).
Meski begitu, beberapa saat sebelumnya, Riza mengakui bahwa Pemprov DKI sedang mengevaluasi angka kasus Covid-19 yang meningkat di Jakarta. Termasuk kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa.
’’Ya, pokoknya kami lakukan evaluasi pada banyak hal. Pertama, terkait peningkatan kasus di Jakarta. Kedua, di antara internal kami, kekurangan kami, kelemahan kami, kami akan evaluasi. Kami akan perbaiki. Semuanya (termasuk kegiatan HRS),’’ terangnya.
Sementara itu, anggota DPRD DKI, Andyka menuturkan, pihaknya belum mendapatkan surat terkait adanya pencopotan beberapa pejabat DKI karena kerumunan massa HRS. ’’Belum ada pencopotan. Kalau ada, pasti ada suratnya. Belum ada,’’ terangnya.
Meski ada langkah pencopotan ke depan, dia meminta Pemprov DKI melakukannya dengan proses yang benar. Yakni, melakukan identifikasi secara internal dan bukti dari masyarakat maupun kepolisian.
’’Jadi, nggak bisa lang sung dari baperjakat atau pembina ASN di DKI, dalam hal ini gubernur, mencopot siapa pun tanpa proses atau mekanisme yang benar,’’ ujarnya.
Menurut Andyka, proses pencopotan dengan langkah yang tepat harus dilakukan. Sebab, lanjut dia, kesalahan yang dilakukan para jajaran SKPD di DKI berbeda-beda. ’’Kan harus dilihat dan disesuaikan juga dengan tingkat kesalahan, nggak bisa langsung dicopot semua,’’ tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara menolak berkomentar saat dikonfirmasi. Kemarin pria asal Klender, Jakarta Timur, tersebut masih bertugas di kantornya. Begitu juga wakilnya, Irwandi. Dia irit bicara. ”Silakan tanya ke BKD,” ujar Irwandi.
Selain Bayu, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu disebut-sebut dicopot. Namun, saat dikonfirmasi, Yassin enggan menanggapi kabar itu. Namun, salah seorang sumber menerangkan bahwa Yassin sudah mengetahui kabar pencopotan dirinya. Hanya, saat ini, Yassin belum menerima surat resmi.
”Yassin juga sedang tidak bertugas. Namun, ini tidak terkait dengan kabar pencopotan tersebut. Yassin kebetulan sedang cuti selama 20 hari,” terang sumber tersebut. (CR)