Polda Metro Jaya Musnahkan Barang Bukti Narkoba Hasil Operasi Nila Jaya 2020

Screenshot 20201112 222037 WhatsApp
Jajaran Polretro Jakbar foto bersama barang bukti Narkoba di halaman Polda Metro Jaya.

Satusuaraexpress.co – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Satuan Reserse Narkoba jajaran Polres memusnahkan barang bukti narkoba yang disita dalam Operasi Nila Jaya 2020 pada 19 Oktober hingga 2 November 2020. Sebanyak 330 tersangka ditangkap terdiri dari 8 bandar narkoba, 285 pengedar dan 37 pengguna narkoba.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, pemusnahan barang bukti menggunakan ‘incinerator’ yang bersuhu sangat tinggi. Pemusnahan dilakukan untuk mencegah penyimpangan dan penyalahgunaan terhadap barang bukti yang telah di sita.

“Barang bukti yang dimusnahkan berupa 190 kilogram sabu, 265 kilogram ganja, 9.300 butir pil ekstasi, 8,16 kilogram tembakau gorila, 572 butir pil ‘happy five’, 18, 51 gram bubuk ekstasi dan 193 butir obat berbahaya,” kata Irjen Nana, kemarin (12/11).

Dikatakan Irjen Nana, operasi Nila Jaya awalnya bertujuan untuk mengejar 57 target yang terdiri atas 53 orang dan 4 tempat. Namun, polisi hanya mengungkap 44 target operasi orang dan 1 target tempat. Artinya presentase keberhasilan sekitar 79 persen. Meski demikian, Nana memastikan Polda Metro Jaya tidak akan berhenti untuk memburu para pengedar narkoba hingga tuntas.

“(Pengedar) Ini tidak akan berhenti untuk melakukan hal yang sama karena memang nilai dan keuntungan yang mereka dapatkan besar. Kami tetap komitmen bahwa Jakarta harus ‘zero’ narkoba dan bebas dari narkoba,” tegasnya.

Irjen menyebut, sejumlah temuan baru terkait kasus narkoba di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya terkait pesta narkoba yang berpindah tempat. Dimana sebelum pandemi, sejumlah tempat hiburan awalnya kerap dijadikan sebagai lokasi pesta narkoba. “Selama pandemi Covid-19 hiburan malam tutup. Pemda koordinasi dengan kami, semua tutup. Swmua kami cek tiap malam,” paparnya.

Namun, lanjut Irjen Nana, saat pandemi banyak tempat hiburan yang tutup. Hal itu membuat pesta narkoba berpindah ke tempat lain. “Kenapa ini narkoba maaih beredar dan masih banyak peminat ? Khusus ekstasi memang mereka setelah tempat hiburan tutup mereka mengalihkan. Mereka melalukan pesta di apartemen, serta hotel,” ungkapnya. (CR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *