Satusuaraexpress.co – Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana mengatakan, polisi melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi kasus-kasus begal sepeda yang tengah marak terjadi dewasa ini di Jakarta dan sekitarnya, yakni upaya Preemtif, Preventif, dan Represif. Apalagi, di bulan September-November 2020 ini sudah ada 12 laporan tentang kasus tersebut.
“Seringnya terjadi begal sepeda, Polda Metro Jaya langsung bereaksi membentuk tim khusus, yang mana melakukan upaya preetif, preventif, dan represif,” ujarnya pada wartawan, Rabu (4/11).
Menurutnya, upaya preemtif dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat secara langsung, baik imbauan maupun informasi tentang waktu dan lokasi rawan terjadinya pembegalan. Upaya preventif dengan mengerahkan personel kepolisian, baik anggota Sabhara, Brimob, dan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk melakukan patroli dan ditempatkan di lokasi dan waktu rawan begal tersebut.
Baca juga : Kapolda Metro Jaya Janji Tangkap Pelaku Begal Anggota Marinir, Tapi Belum Pasti Kapan
Baca juga : Polisi Ungkap 7 Kasus Begal Sepeda
“Lalu, upaya represifnya kami melakukan pengungkapan kasus-kasus yang dilaporkan terkait begal sepeda itu sebagai bentuk keseriusan kami dalam menangani kasus yang sedang marak terjadi dan sering viral itu,” tuturnya.
Diharapkan, masyarakat juga bisa menjadikan pengungkapan kasus itu sebagai pengalaman agar jangan sampai dia menjadi korban begal sepeda itu. Polisi pun sekali lagi meminta pada masyarakat untuk tak memancing para pelaku menjalankan aksinya dengan mempeihatkan barang berharganya mengingat kejahatan itu terjadi karena ada niat dan kesempatan.
“Kami harap kalau bersepeda jangan seorang diri, jangan di malam hari, jangan menbawa barang berharga lagi, seperti handphone. Kalau pun bawa jangan ditaruh di tempat yang mudah terlihat,” tutupnya. (CR)