Kota Bekasi Jadwalkan Uji Vaksin Covid-19 Desember, Libatkan 1.600 Peserta

vaksin corona 4 169
Ilustrasi/Net

Satusuaraexpress.co – Pemprov Jawa Barat menyosialisasikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi. Uji coba vaksinasi di Jabar saat ini memasuki fase ketiga. Dalam uji coba tersebut, 1.600 peserta dilibatkan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezi Syukrawati menerangkan, dalam sosialisasi tersebut, proses uji coba vaksin yang hingga saat ini berlangsung disampaikan. Karena itu, hasilnya masih menunggu. Rencananya, hasilnya baru dievaluasi pada Desember.

’’Setelah evaluasi, baru pelaksanaannya. Kalau uji cobanya bagus, pelaksanaan dilakukan setelah dapat uji klinis. Hasil evaluasi fase ketiga ini akan digabungkan dengan laporan yang dilakukan di beberapa negara. Vaksin yang digunakan dalam uji coba ini Sinovac,’’ katanya, Rabu (25/11).

Baca juga : Dinkes Tangsel Alokasikan Rp 5 Miliar untuk Vaksinasi Covid-19

Baca juga : Usulkan 480 Ribu Vaksin Covid-19, Tenaga Medis dan Petugas Pelayanan Publik Jadi Prioritas

Berdasar hasil pemaparan yang disampaikan, kata Dezi, dalam proses uji coba tersebut, tidak ada keluhan yang mendasar sejauh ini. Namun, secara klinis, hal tersebut akan disampaikan tim di Jabar. Karena itu, pihaknya diminta untuk turut serta membantu komunikasi agar tidak ada miskomunikasi di masyarakat.

’’Apalagi, saat ini, vaksin salah satu pilihan untuk bisa hidup normal. Jadi, di luar kebiasaan baru 3M, vaksin mendukung untuk bisa hidup normal. Evaluasi pada Desember nanti itulah yang menentukan bakal seperti apa kebijakannya,’’ jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan, kegiatan pembahasan tersebut adalah bentuk penyeragaman. Yakni, sosialisasi program pemerintah yang akan disampaikan kepada masyarakat agar tercipta persamaan persepsi terkait vaksinasi.

’’Banyak sekali program-program pemerintah yang memang harus disosialisasikan, harus benar-benar diedukasi kepada masyarakat. Sehingga informasi publik tidak hanya apa yang ada. Kemudian, hanya dikomunikasikan satu arah. Tapi, harus ada imbauan seperti itu,’’ ungkapnya. (CR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *