Komunitas Exo Enzyme Nusantara Jakbar, Sulap Limbah Organik Jadi Cairan Serbaguna

IMG 20201105 WA0007

Satusuaraexpress.co – Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta Barat, menggelar kegiatan sosialisasi Eco Enzyme dihadapan belasan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Aula Kantor Kelurahan Kalideres, Kamis (5/11/2020).

NS Linda Relawan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakbar mengatakan, bahwa Eco Enzyme adalah cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik. Dari proses fermentasi ini, dihasilkan kandungan disinfektan karena adanya alkohol atau senyawa kimia asam.

“Fungsinya banyak dapat juga merawat rumah, cairan ini bisa digunakan untuk pembersih lantai, kaca, atau permukaan perabot plastik. Eco Enzyme juga bisa dipakai untuk mencuci buah dan sayuran. Untuk tanaman, cairan ini bisa membantu menyuburkan tanaman sekaligus menjadi pestisida alami,” ucapnya, Kamis (5/11/2020).

Menurut dia, Eco Enzyme pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an. Eco Enzyme diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia.

Dalam materi sosialisasi Komunitas Eco Enzyme Nusantara (KEEN), 70% sampah yang terbuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sampah organik mengolah kembali sisa organik dari konsumsi rumah tangga menjadi Eco Enzyme.

Dia berharap semakin banyak masyarakat yang mengerti mengenai apa itu eco enzyme dan apa pentingnya bagi kehidupan.

“Eco enzyme merupakan cairan multifungsi yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti sebagai obat luka bakar, obat alergi, sampo, pembersih lantai, hingga pembersih udara dan penjernih aliran air sungai,” ujarnya.

Dimasa pandemi wabah virus corona, eco enzyme, kata dia, dapat memangsa penyebaran virus yang ada di udara sehingga udara dapat lebih bersih dan segar.

“Harapannya agar masyarakat semakin banyak yang teredukasi akan pentingnya cairan Eco Enzyme ini. Eco Enzyme dapat disemprot ke udara, bisa memangsa virus dan bakteri yang terkandung di dalam udara termasuk virus corona,” jelasnya.

Mengolah kembali sisa organik, baik sebagai kompos atau Eco Enzyme, sangat penting sebenarnya mengingat besarnya konsumsi rumah tangga saat ini.

Sebuah studi yang dilakukan Sustainable Waste Indonesia mendapati bahwa 60 persen total sampah yang dihasilkan di Indonesia adalah sampah organik.

NS Linda juga mempraktikkan menggunakan media dua botol mineral yang tidak dan menggunakan cairan Eco Enzyme dengan memasukan asap rokok oleh relawan salah petugas PPSU. Hasilnya terlihat air yang berisikan Eco Enzyme lebih jernih.

Menurut dia, sisa sampah organik jangan langsung dibuang bisa diolah jadi Eco Enzyme. Sehingga masalah sampah teratasi, jadi lebih hemat karena tak mesti terus beli pembersih, dan lebih sehat karena bebas bahan kimia buatan.

“Kegiatan ini akan rutin dilaksanakan. Kami juga memberikan edukasi dan cara mengolah serta manfaat Eco Enzyme,” sebutnya. (Man)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *