Kejari Jakut Musnahkan Barang Bukti Hasil Penanganan Perkara Mencapai Rp 7 Miliar

IMG 20201111 WA0005

Satusuaraexpress.co – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara musnahkan 17 jenis barang bukti yang sudah berstatus inkrah (berkekuatan hukum tetap) dalam periode Oktober 2019 hingga Juli 2020, Rabu (11/11). Barang bukti yang dimusnahkan ditaksir mencapai Rp 7 Miliar.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara I Made Sudarmawan mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan merupakan bagian dari sekitar 1.500 perkara yang ditangani selama setahun terakhir. Sesuai dengan amanat Pasal 270 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tentang Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa, yang untuk itu panitera mengirimkan salinan surat putusan kepadanya.

Dipastikan barang bukti tersebut sudah dalam status inkrah dalam setiap perkara yang ditangani. “Pemusnahan perkara dalam setahun, sekitar 1.500 per tahun, tapi ini yang sekitar 900 perkara. Karena ada beberapa perkara yang tidak ada barang buktinya,” kata Sudarmawan, Kamis (12/11).

Sudarmawan, 17 jenis barang bukti yang dimusnahkan mulai dari 2,05 kilogram sabu, 504 butir pil ekstasi, 719 kilogram ganja, 99 unit bong, 15 buah papir, 32 unit korek api, 83 unit timbangan digital, 330 unit handphone, 45 unit senjata tajam, lima unit senjata api, materai palsu, mata uang asing palsu, kosmetik, tinta palsu, obat tanpa izin edar, kotak penyimpanan, dan tembakau tanpa cukai.

“Kalau kami taksir barang bukti yang dimusnahkan mencapai sekitar Rp 7 Miliar. Itu di luar obat dan makanan yang tidak memiliki nilai taksiran,” jelasnya.

Diterangkannya, pemusnahan barang bukti tersebut dilakukan dengan cara pembakaran, pemotongan menggunakan gerinda, dan mesin insinerator milik Badan Narkotika Nasional (BNN). “Tujuan kami memusnahkan barang bukti ini agar ada transparansi informasi publik serta menjalin sinergi antar instansi pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.

Dikatakan Sudarmawan, selain narkoba dan barang-barang ilegal, senjata tajam cenderung meningkat dalam setahun ini. Menurutnya, barang bukti senjata tajam kebanyakan diamankan dari kasus tawuran yang terkadang memakan korban jiwa. “Penanganan perkara senjata tajam meningkat memang. Karena tawuran itu kan rata-rata bawa senjata tajam,” tutupnya. (CR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *