Satusuaraexpress.co – Pasangan calon (paslon) Muhammad-Rahayu Saraswati memperoleh hasil tertinggi dari survei Indikator Politik Indonesia. Paslon tersebut mendapatkan 34,5 persen suara.
Dukungan terhadap Muhammad-Saraswati menguat cukup signifikan jika dibandingkan dengan survei sebelumnya.
Namun, menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, secara statistik, keunggulan Muhammad-Saraswati tidak signifikan. Sebab, selisih dengan dua paslon lainnya masih berada di kisaran margin of error dalam survei.
Burhanuddin menjelaskan, keunggulan Muhammad-Saraswati dibuktikan dengan menggunakan empat simulasi. Yakni, top of mind tanpa menyebut nama calon, simulasi semi terbuka, simulasi calon wali kota, dan simulasi surat suara.
Baca juga : H-14 Pencoblosan Pilkada Tangsel, KPU Data Pasien Covid-19
Baca juga :Gelar Latihan Pengaman TPS dengan Prokes dalam Rangka Kesiapan Pilkada Serentak 2020
Sementara itu, pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan memperoleh 31,8 persen suara dan pasangan Siti Nur Azizah-Ruhamaben 12,1 persen suara.
’’Dari survei ini, Muhammad-Saraswati unggul dan punya peluang menang di pilkada Tangsel,’’ ujarnya.
Selain elektabilitas pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangsel, Indikator Politik Indonesia menyurvei politik uang. Dari hasil survei tersebut, sebagian besar responden menilai politik uang dalam pemilu sudah lumrah.
Sebanyak 56,8 persen responden menoleransi politik uang dan bisa menerima. Burhanuddin menilai dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi aspek ekonomi masyarakat punya andil dalam respons terhadap politik uang.
’’Sebab, bulan sebelumnya, responden yang menilai wajar politik uang sebesar 51,1 persen,’’ tambahnya.
Burhanuddin menyampaikan, toleransi terhadap politik uang masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dibenahi. Sebab, masyarakat Tangsel juga ingin memiliki pemimpin yang bebas dari korupsi. (CR)