Penulis : Ghugus Santri
Artikel ini dibaca normal, 1 menit 10 detik
satusuaraexpress.co – Fiersa Besari mengunggah video permintaan maaf atas dirinya yang diduga melanggar SOP pendakian ke Gunung Rinjani.
Sebelumnya, Badan Taman Nasional Gunung Rinjani, (BTNGR) mem-blacklist 1.906 para pendaki termasuk nama pelantun ‘Wakti yang Salah’,Fiersa Besari yang di duga melakukan pelanggaran.
“Sebanyak 1.906 pendaki kita blacklist baik itu lokal maupun domestik, salah satunya artis Fiersa Besari. Mereka melebihi kuota batas waktu yang telah ditetapkan,” ujar Kepala Seksi Wilayah I BTNGR, Teguh Rianto seperti yang dikutip satusuaraexpress.co, Selasa, (3/11/2020).
Atas hal tersebut, Fiersa Besari mengunggah video di akun Instagram milikinya, melakukan permintaan maaf dan menjelaskan kronologi yang sebenarnya.
Berikut ucapan klarifikasi Firsa Besari, dalam video yang diunggah di Instagram Selasa, (3/11/2020) :
“Saya dan tim atap negeri Arsal Bahtiar, kami di blacklist dari gunung renjani karena atas kesalahan kami sendiri, dan kesalahan saya.
Kronologisnya, kami melakukan double booking, waktu itu tanggal 11 dan 12 Oktober juga 13 dan 14 Oktober.
Karena, Renjani itu hanya boleh mendaki 2 hari 1 malam, dan kuota pendakian itu cuma boleh 45 orang kalau nggak salah, pokoknya di bawah 100 orang.
Karena waktu itu Arsal Bahtiar mendadak, dia ada kerjaan di Labuan Bajo, saya takutkan dia nggak bisa pulang sesuai tanggal yang kita tentukan untuk berangkat ke Rinjani.
Akhirnya saya melakukan double booking, dan menyerahkan booking-an tersebut ke keluarga porter yang ada di Sembalur.
Nah, setelah itu Arsal Bahyiar ini bisa berangkat ke Lombok, seperti waktu yang awal waktu pendakinya 11 sampai 12. Akhirnya kami berangkat ke Lombok 10 Oktober.
Ketika kami mendaki, seperti yang kawan-kawan sudah nonton di video ‘Atap Negeri’ akhirnya kami punya tiga pilihan, memaksakan laju ke puncak, turun atau stay.
Kalo kami memaksakan lanjut, saya nggak siap dengan resikonya, karena anginnya sangat kencang, dan saya takut terjadi apa-apa sama tim.
Kalo turun hal tersebut berat dilakukan karena kami ke sana bukan hanya untuk mendaki tapi juga untuk membuat video dokumentar untuk konten YouTube saya.
Jadi kami memutuskan, mengambil resiko untuk stay. Jadi stay itu bukan karena dilama-lamain tapi karena badai. Beberapa kawan-kawan yang mendaki juga tau disana sedang terjadi angin besar beberapa hari di sana, dan akgirnya kami memutuskan untuk stay, karena sudah cukup aman ke atas.
Dan sekali lagi itu adalah kesalahan dan kebodohan saya, [karena] saya yang memimpin proyek ini, jadi saya yang mengambil keputusan dan itu yang mengakibatkan kami di blacklist.” Fiersa Besari, seperti yang dikutip satusuaraexpress.co.
Fiersa mengungkapkan, sebelumnya, ia sempat kaget, karena ia dan tim tidak mengetahui jika namanya disebut dalam catatan hitam oleh BTNGR.
“Dan saya tau kalo di blacklist itu dari media, kawan-kawan yang di Sembalur pun ngga ada yang kasih tau, mungkin karena ngga di kasih tau juga. Akhirnya saya kaget.
Hal yang pertama saya lakukan langsung menghubungi pihak Taman Nasional Gunung Renjani (TNGR).
Saya menghubungi pihak mereka, tadi sekitar jam 5 sore WIB [di sana] jam 6 sore WITA, saya ngobrol dengan pihak TNGR, saya menjelaskan, saya mengakui itu kesalahan saya dan saya bilang ke mereka, apakah boleh saya membuat video [kladifikasi] seperti ini. Karena saya takut berita yang tersebar malah jadi simpang siur dan mereka mengizinkan.
Pada kesempatan kali ini, saya meminta maaf kepada kawan-kawan semua, karena sudah mencontohkan hal tidak baik, dan juga mau meminta maaf pada pihak TNGR, karena sudah melanggar peraturan.” ujar Fiersa Besari.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada pihak TNGR, dan mengingatkan agar para pendaki, untuk tidak melakukan kesalahan yang serupa dengannya.
“Dan saya juga dititipkan pesan oleh pihak TNGR, untuk menyampaikan kepada kawan-kawan, bahwa kalian semua jangan meniru saya karena yang saya lakukan adalah sebuah keslahan dan kebodohan, jadi sejauh ini hanya boleh 2 hari 1 malam di atas gunung Renjani, taatilah, jangan sampai bernasib sama seperti saya.” pungkasnya.