satusuaraexpress.co – WN Ghana, Festus (24), ditemukan tewas bersimbah darah di unit 0601 Apartement Galery West Residence, Jl.Panjang No.5, Kebon Jeruk, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Sabtu (24/10) sore. Festus mengalami sejumlah luka tusuk di bagian dada, pangkal lengan kanan, serta jari kelingking yang nyaris putus. Polisi menduga Festus diserang menggunakan benda tajam.
“Ada pisau stainles dilokasi yang diduga digunakan melukai korban,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi ketika dikonfirmasi, Selasa (27/10).
Arsya mengatakan usai menerima laporan dugaan pembunuhan itu pihaknya bergegas ke lokasi, olah TKP sempat dilakukan dan menyisir unit apartement itu. Sebanyak tiga orang saksi telah diperiksa yang diduga kuat mengetahui peristiwa itu. Dari keterangan ketiganya, tersimpulkan sebelum Festus terbunuh. Korban dan pelaku sempat bermain playstation (PS) sambil nge-vodka.
“Jadi korbannya datang ke apartement, mereka sempat main PS dan minum miras,” kata Arsya.
Dikatakan Arsya, ditengah-tengah aksi minum miras itu, antara diduga pelaku dengan korban sempat terlibat cekcok mulut. Namun, Arsya tidak dapat menjelaskan secara rinci percekcokan seperti apa yang terjadi antara keduanya. Sebab bahasa yang digunakan pelaku merupakan bahasa Afrika. Namun dari mimik dan nada suara, Arsya memastikan hal itu merupakan pertikaian mulut.
Tak ambil pusing, saksi itu kemudian masuk ke toilet. Suara seperti benda terdengar cukup keras hingga membuat saksi penasaran dan keluar toilet. “Disini ia melihat ada yang memegang pisau,” kata Arsya.
Karena panik, terduga pelaku dan rekannya lantas melarikan diri dengan keluar unit apartement dan meninggalkan Festus yang telah bersimbah darah. Hingga kini Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat masih memburu pembunuh Festus. “Satu diantara merupakan saksi kunci yang melihat pelaku menusuk korbannya,” jelasnya.
Dari keterangan ketiganya, dua saksi diketahui berada di sekitar lokasi. Dari situlah polisi dapat mengidentifikasi pelaku yang diduga kuat mengenal korbannya. “Sejauh ini kami duga merupakan teman korban,” ucapnya.
Sementara jenazah korbannya, sudah dilakukan autopsi di RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur. Hingga berita ditulis, polisi sendiri telah mengantongi identitas dan wajah pelaku yang diduga kuat terlibat dalam kejadian ini. Rekaman Closed Circuit Television (CCTV) telah dikantongi polisi. (CR)