satusuaraexpress.co – Demo tolak UU Cipta Kerja diwarnai aksi perusakan dan pembakaran yang dilkukan oleh sejumlah massa aksi. Sehingga dimunculkan kembali narasi bahwa adanya ‘penyusup’ diantara para pendemo yang melangsungkan unjuk rasa.
Muhammad Said Didu menilai modus penyusup diulangi hanya untuk merusak nama baik kelompok masyarakat yang sedang melakukan demonstrasi.
“Modus penyusupan terhadap demo utk melakukan anarkisme adalah modus yg terus diulangi utk merusak nama baik kelompok masyarakat yg melakukan demonstrasi.
Modusnya terulang lagi.” kata Said Didu melalui cuitannya di Twitter, Minggu, (11/10/2020).
Sebelumnya, beredar video prajurit TNI membongkar kedok penyusup dengan salah satu indikasi penyusup adalah memiliki Tato.
Dalam video yang tengah viral di media sosial itu, prajurit TNI sedng mengumpulkan pendemo dari kalangan mahasiswa. Seorang prajurit yang sedang berbicara, menunjuk sejumlah orang yang diduga adalah penyusup.
Pasalnya mereka mengaku setelah di tanya sang prajurit, adakah diantara kalian yang bertato.
“Saya lihat ada indikasi yang bukan mahasiswa. Buka topinya. Siapa yang bertato angkat tangan!” ujar seorang Prajurit TNI.
Kedok penyusup dibongkar TNI#GakPercayaRezimLagi#MahasiswaBergerak #TolakUUCiptaKerja pic.twitter.com/6EkJEl1Bzq
— Arif Hidayat (@arifhidayat) October 10, 2020
Akhirnya ada tiga orang yang terungkap bertato. Prajurit itu pun langsung menuduh bahwa mereka bukanlah mahasiswa, melainkan penyusup demo.
“Ini jelas bukan mahasiswa. Inilah bromocorah penyusup demo!” tegasnya.
Menurut Said Didu, masyarakat sebenarnya bisa menilai, seraya melemparkan pertanyaan, siapa yang bisa menyusupkan penyusup dengan aman.
“Siapa yg bisa menyusupkan dg aman ? Publik sebenarnya tahu,” imbuhnya.
https://twitter.com/msaid_didu/status/1315105447993458688?s=20