satusuaraexpress.co – Pengamat politik Rocky Gerung sebut Presiden Joko Widodo telah menghina demokrasi, terkait penangkapan sejumlah Inisiator dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Ini saya anggap (sebagai) cara Presiden Jokowi menghina demokrasi, adalah dengan memaerkan borgol itu,” ujarnya kanal Youtube Rocky Gerung Official, pada Jumat (16/10/2020).
Borgol plastik yang mengikat tangan tiga orang Inisiator KAMI, yaitu Anton Permana, Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat, seharusnya tidak sekedar dipahami sebagai penegakkan hukum positif dalam konstitusi.
“Kebebasan untuk berbicara, kebebasan mengemukakan pendapat. Itu bukan sekedar hukum positif dalam konstitusi, tapi value dari humanity, dari human dignity, dari kemartabatan manusia itu,” ungkapnya.
Rocky menyayangkan sikap Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, yang tekesan melakukan pembiaran atas pemborgolan Inisiator KAMI.
“Begitu diborgol martabatnya hilang. Padahal dia (Inisiator KAMI) bukan kriminal, mencuri uang negara. Dia mengungkapkan sesuatu sebagai kritik moral terhadap akumulasi kekuasaan,” tuturnya.
“Masa tata bahasa semacam ini Profesor Dr. Mahfud MD nggak paham. Untung ada yang paham, yaitu Profesor Dr Jimly Asshiddiqie, yang datang dari instiusi yang sama, yaitu Mahkamah Konstitusi,” pungkasnya Rocky Gerung.(*)