satusuaraexpress.co – Aksi unjuk rasa kembali berlanjut. Kali ini ratusan Mahasiswa ikut memperjuangkan nasib para buruh. Mereka melakukan aksi unjuk rasa di kolong fly over Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Selain berorasi ratusan Mahasiswa tersebut juga menyanyikan sejumlah lagu dan membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan. Ratusan mahasiswa menduduki jalan raya dan membakar ban bekas.
Dalam tuntutannya para Mahasiswa tersebut menolak Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibuslaw yang telah disahkan oleh DPR RI. Mereka kecewa lantaran DPR dinilai terlalu cepat mengesahkan Undang Undang Cipta Kerja. Dimana hal itu dianggap merugikan rakyat.
Perwakilan Mahasiswa, Goldy mengatakan dalam unjuk rasa ini keluarga besar Universitas Indraprasta PGRI Jakarta ingin menyampaikan sikap kekecewaan kepada situasi politik saat ini bahwasanya RUU Cipta Kerja tidak diketahui masyarakat tiba-tiba disahkan.
“Kita mengutuk sikap DPR RI cepat mengesahkan RUU Cipta Kerja hanya untuk kepentingan investasi yang mereka miliki,” kata Goldy, Rabu (7/10/2020).
Kemudian, Mahasiswa juga mengecam tindakan represif yang dilakukan aparat-aparat di daerah-daerah. Selain itu, Mahasiswa menuntut pemerintah dan anggota DPR RI fokus menangani Covid-19.
“Kita menuntut kepada pemerintah dan DPR RI untuk menunda Pilkada, karena yang dikhawatirkan adalah adanya klaster baru serta adanya money politik. Sebab angka produktifitas kerja yang menurun saat ini,” tuturnya.
Meski DPR RI sudah mengetok palu RUU Cipta Kerja, para Mahasiswa akan terus memperjuangkan hak rakyat. “Kita akan mengumpulkan, kita juga akan melibatkan akademisi-akademisi. Pasca unjuk rasa ini, kita akan koordinasi besar-besaran untuk menguji di Mahkamah Konstitusi,” tutupnya. (CR)