Perkelahian Antar Copet di Taman Sari Berujung Hilang 1 Nyawa

IMG 20200922 WA0019
Pelaku penusukan dihadirkan dalam konpers di Polrestro Jakarta Barat

satusuaraexpress.co – Keributan antar copet di wilayah Tamansari, Jakarta Barat, mengakibatkan korban Mansur (40), tewas. Satu tersangka berinisial ER (27), pun dibekuk. Hingga kini, polisi masih memburu keberadaan pelaku lainnya.

Kapolsek Taman Sari Jakarta Barat, AKBP Abdul Gofur menegaskan, berawal saat korban mendengar pelaku menjelek-jelekannya dari rekan sesama copet. Mansur kemudian memutuskan datang menemui ER.

“Karena jengkel, korban mendatangi tersangka ER di kos-kosannya sambil membawa sebuah besi dan menyelipkan sebilah obeng di sakunya,” ungkap Gofur, Selasa (22/9/2020).

Korban Mansur memang berniat mengajak ER berkelahi. Korban bahkan sempat menyampaikan ke tersangka bahwa dia telah menghubungi teman-temannya.
IMG 20200922 WA0021
Saat itu, tersangka sudah menjelaskan bahwa dirinya tak pernah menjelek-jelekan korban. Tetapi, korban mengiraukan dan tetap mengajak tersangka berkelahi.

Kepalang basah, kemudian tersangka ER menerima tantangan perkelahian itu dan menyerang korban dengan sebilah besi dan pisau. Saat itu, ER dibantu oleh salah satu pelaku lainnya yang kini buron berinisial DP.

“ER langsung menyerang korban menggunakan pisau dengan menusukkan pisau secara membabibuta kearah korban sehingga korban terjatuh dan tersangka tetap menusukkan pisau ke arah korban,” tutur dia.

Menurutnya, korban sempat dilarikan ke RS Cipto Mangukusumo, tapi, nyawanya tak berhasil ditolong. “Korban sempat dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

Baca juga : Polsek Kembangan Ungkap Kasus Spesialis Pencurian Handphone

Kanit Reskrim Polsek Taman Sari, AKP Lalu Mesti Ali menuturkan, korban dan pelaku berprofesi sebagai pencopet yang sering beraksi di dalam TransJakarta.

“Korban dan kedua tersangka sama-sama saling kenal dan menjalani profesi yang sama yaitu melakukan aksi pencopetan di dalam busway. Tersangka DP ikut melakukan kekerasan karena rasa solidaritas dengan ER yang tinggal bersama-sama dalam satu kamar kosan,” tutupnya. (CR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *