Satusuaraexpress.co – Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Inggard Joshua mengingatkan kepada Uus Kuswanto yang lolos seleksi sebagai Walikota Jakarta Barat menggantikan Rustam Effendi untuk fokus menata lingkungan kumuh dan Padat Penduduk.
“Dari sekian calon, hanya pak Uus yang lolos seleksi. Karena dia masih muda dan enerjik, kita minta dia harus lebih hebat dari walikota lainnya. Harus bisa membuktikan dalam memperbaiki lingkungan kumuh di permukiman padat penduduk, sebab dia melewati beberapa seniornya. Kami dari DPRD hanya bisa merestui dan tidak bisa menolak,” ucap Inggard kepada Satusuaraexpress.co, Selasa(1/9/2020).
Diungkapkan Inggard, banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh Uus Kuswanto sebagai Walikota Jakarta Barat yang baru. Diantaranya persoalan kesejahteraan warga di Kel. Kapuk, Kecamatan Cengkareng.
“Di Kelurahan Kapuk saat ini tercatat ada 173 ribu jiwa. Sebab, idealnya satu kelurahan ada 40 ribu jiwa. Sehingga ketika Kapuk dibentuk kelurahaan baru. Maka segala aspek kesenjangan sosial dapat tertangani. Dan kinerja kelurahan dapat maksimal,” pungkasnya.
Dengan total 173 ribu jiwa yang saat ini ada di kelurahan Kapuk. Inggard menilai kinerja kelurahan tidak bisa optimal. Maka dari itu, ia pun mengusulkan agar pembentukan kelurahan baru dapat segera terealisasi.
“Kita sedang memprogramkan untuk membentuk kelurahan baru disana(Kapuk-red). Sehingga fasilitas pelayanan disana sama dengan pelayanan disetiap kelurahan lainnya. Dan tidak ada lagi kesenjangan sosial,”tandasnya.
Belum lagi, Inggard menyinggung soal rumah jagal babi yang terdapat di wilayah Kapuk. Dimana pihak swasta sudah tidak ada. Malah Pemprov DKI masih mengadakan, sehingga baik itu limbah maupun polusi udara dari rumah pemotongan hewan babi itu mengganggu warga sekitar.
Bukan hanya itu saja, melihat kondisi padat penduduk di Wilayah Tambora, Inggard meminta Uus untuk memberikan solusi kepada warga tersebut.
“Pak Uus harus mampu memberikan solusi bagi warga di lingkungan padat penduduk. Misalnya, mengajukan pembangunan rusun untuk mereka. Kami dari DPRD DKI akan dengan senang hati membantu,” pungkasnya.
Selain Kapuk dan Tambora, Inggard juga mencibir soal Kampung Apung yang hingga saat ini belum ada solusi.
“Persoalan Kampung Apung sendiri menjadi sorotan. Karena lokasi tersebut terdapat makam-makam yang tidak diketahui Ahli Warisnya. Dan ini harus diselesaikan, kalau bisa di jadikan RTH atau RPTRA. Belum lagi rumah-rumah warga disana. Itu juga harus dibuatkan saluran air. Sehingga air hujan maupun lainnya dapat mengalir. Karena tidak tidak ada saluran air disana, mengakibatkan rumah warga seolah-olah berada diatas air. Ini yang harus diselesaikan juga,” tukasnya.
Inggard juga berpesan kepada Uus, di Jakarta Barat terdapat dua dapil. Adapun aspirasi warga yang disampaikan dari teman-teman yang berlainan partai. Harus segera ditindaklanjuti tanpa memilih-milih partai.
“Selama aspirasi yang disampaikan untuk kepentingan masyarakat, Walikota Jakarta Barat yakni Pak Uus harus menindaklanjuti tanpa membeda-bedakan partai,” imbuhnya Inggard mengakhiri pembicaraan.