satusuaraexpress.co – Polrestro Jakarta Barat bersama tokoh ulama serta tokoh masyarakat melaksanakan kegiatan Program Safari Kamtibmas keliling Sholat Subuh berjamaah. Program ini pertama kali dilaksakan di Masjid Jami Al-Ihklas, Gang H. Asmar Rt.009/01 Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat.
Turut hadir Dir Binmas PMJ Kombes Pol Bagya Wijaya, SH, MH, Kasubnit Bin Satpam PMJ AKBP Jajang, Kasat Binmas Restro Jak Bar Kompol DR. Ali Yusron, SH, MH beserta Wakasat dan Staf, Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan, SIK.
Kemudian, Kanit Binmas Polsek Kembangan Ipda Edy S, SH beserta para Bhabinkamtibmas, Tokoh Masyarakat H. Umar Abdul Azis, SH MH serta Drs. H. Suharto, MM, Ust Duha (Ket DKM), Pokdar Kamtibmas Citra Bhayangkara, dan Jamaah Masjid Jami Al Iklas.
Dir Binmas PMJ Kombes Pol Bagya Wijaya mengatakan, Program Safari Sholat Subuh di tengah-tengah pandemi Covid-19 di laksanakan dengan tujuan meningkatkan ukuwah islamiyah Kamtibmas. Selain itu juga untuk meningkatkan Iman dan Taqwa pada Allah SWT.
“Kami tetap mengimbau untuk terus melaksankan protokol kesehatan. Semoga masyarakat atau jamaah di jauhkan dari virus Covid-19,” kata Bagya, Rabu (23/9/2020).
Tidak hanya melaksanakan sholat subuh berjamaah. Pihaknya juga memberikan ribuan masker dan ratusan paket sembako kepada anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu.
“Pada kesempatan ini kami juga memberikan 2000 masker dan 100 paket sembako kepada yatim piatu dan masyrakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara, Umar Abdul Aziz selaku tokoh pemuda Jakarta Barat menyampaikan sukur alhamdulilah kepada Dir Binmas Polda Metro Jaya, yang dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Kembangan Selatan RT 02/01, Kembangan.
Ia juga mengatakan terlaksananya safari sholat subuh berjam’ah ini berkat kerjasama yang baik antara pengurus masjid Al-Hikmah dengan Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Barat. “Menurut saya ini kegiatan keren dan harus dibiasakan. #subuhjamaahkeren,” kata Umar.
Dikatakan Umar, dikondisi saat ini tidak boleh terpancing berita-berita yang dapat memecah belah kesatuan kerukunan beragama. Apabila menemukan berita-berita yang belum jelas sumbernya harus kroscek kebenarnya terdahulu.
“Seperti berita tentang penusukan ulama Syek Ali Jaber yang baru-baru ini terjadi. Tanyakanlah kepada pihak yang mempunyai kompetensi dalam hal ini, yakni pihak kepolisan. Jangan terpengaruh informasi yang belum jelas kebenarannya,” tutupnya. (CR)