Satusuaraexpress.co | Jakarta – Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei, siswa siswi SMK PGRI 24 Jakarta Kalideres, Jakarta Barat, harus dihadapkan dengan kenyataan pahit. Dimana, mereka tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar seperti hari sebelumnya.
Ratusan siswa beserta guru tidak dapat masuk ke dalam sekolah lantaran gerbang sekolah digembok oleh oknum yang mengaku sebagai ahli waris lahan sekolah. Akibatnya, ratusan siswa terlantar di depan gerbang sekolah.
“Hari ini kami para guru, kepala sekolah SMK PGRI 24 dan siswa-siswi tidak bisa masuk sekolah karena gerbang sekolah digembok oleh oknum yang mengaku ahli waris lahan sekolah ini,” kata Pengurus Sarana dan Prasarana SMK PGRI 24 Jakarta, Komariah, Jumat (25/4/2025).
Baca juga : Polisi Menyita 4 Jenis Narkoba dari Tangan Aktor FA
Komariah menjelaskan, peristiwa penggembokan gerbang sekolah SMK PGRI 24 Jakarta ini sudah sering dilakukan oleh oknum yang mengaku ahli waris lahan sekolah itu.
“Peristiwa seperti ini untuk yang ke dua kalinya, kami sebagai pihak sekolah SMK PGRI 24 Jakarta yang menyewa kepada Najir sebagai penerima wakaf dari ahli waris, namun kami selalu menjadi korban dari sengketa keluarga mereka yang bertikai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Komariah menjelaskan, karena pihaknya sebagai penyewa gedung sekolah itu merasa sudah tidak nyaman dengan peristiwa yang sering mengganggu kenyamanan, maka mereka pun bersepakat untuk pindah mencari gedung baru masih di wilayah Kalideres.
Baca juga : Amerika Serikat Soroti Pasar Mangga Dua Marak Barang Bajakan
“Kami sudah dapat gedung baru dan mau pindah. Tapi hari ini kami tidak bisa masuk ke sekolah karena pagar sekolah digembok. Kita mau pindah malah digembok pagarnya,” tegasnya.
Dia dan pihak sekolah SMK PGRI 24 Jakarta berharap pihak dinas pendidikan DKI Jakarta dan Ketua PGRI DKI Jakarta dan Jakarta Barat untuk membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di sekolah ini.
“Kasihan kami dan 160 siswa harus menjadi korban dari pertikaian mereka. Padahal nanti tanggal 30 para siswa akan mengikuti ujian nasional, tapi hari ini kami semua menjadi korban dari konflik antara dua belah pihak yang bertikai,” ujarnya.
Baca juga : Tak Pernah Dikirimin Uang, Wanita di Kendari Tega Banting Bayi Berusia 6 Bulan
Pantauan di lokasi, aparat kepolisian dari Polsek dan Satpol PP Kalideres turun tangan untuk membantu memediasi pertikaian yang terjadi di SMK PGRI 24 Jakarta ini.
Terpisah, Zainal Abidin Sekretaris PGRI Jakarta Barat mengatakan tidak bisa memberikan tanggapan karena Yayasan PGRI itu wewenang PGRI tingkat provinsi.
“Pk saya tdk bisa memberi tanggapan karena yayasan sekolah pgri itu wewenangnya pgri tingkat provinsi,” kata Zainal menanggapi terkait persoalan ini.
Baca juga : 400 Plat Besi Kolong Tol Dalam Kota Plumpang Pluit Dilaporkan Hilang Dicuri
Sementara Diding Wahyudin, Kasudin Pendidikan Jakarta Barat mengatakan permasalahan ini tengah ditangani oleh tim sudin.
“Sedang ditangani tim sudin,” jawab Diding.
Hingga berita ini tayang, Rohadi Wakil Ketua PGRI Provinsi Jakarta belum memberikan komentar terkait kejadian ini.