Jakarta, Satusuaraexpress.co – Kampus pemberi gelar Doctor Honoris Causa (Dr. HC) ke artis Raffi Ahmad semakin dicecar warganet. Bahkan para petinggi kampus UIPM tersebut dituding sebagai sindikat penipuan terasosiasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sejumlah tudingan dilontarkan para pegiatan media sosial, salah satunya akun @mazzini_gsp dalam cuitannya.
Akun @mazzini_gsp menyoroti sosok perempuan dan laki-laki yang mewisuda Raffi Ahmad ketika mendapatkan gelar Dr. HC beberapa waktu lalu.
Sosok laki-laki yang dimaksud adalah Prof. Kanoksak Likitpriwan, Presiden UIPM Thailand, dan sosok perempuannya adalah Prof. Dr. Aphinita Chaicana, Presiden Global United Nations Peace Keepers Federal Council (UNPKFC) yang berbasis di Bangkok.
“Bule yang mewisuda @RaffiAhmadLagi dengan ibu-ibu yang gue lingkarin adalah orang yang sama. Sindikat penipuan sertifikat dan event abal-abal yang comot United Nations,” tulisnya.
Pemilik akun @mazzini_gsp curiga lantaran dua sosok petinggi UIPM tersebut dapat beralih profesi menjadi tentara dari mulanya seorang oprofesor.
“Makanya kadang jadi tentara, kadang jadi profesor,” imbuhnya.
Yakin bahwa dua sosok tersebut merupakan oknum sindikat ijazah, event hingga tentara palsu, akun @mazzini_gsp terheran-heran dengan sikap Raffi Ahmad.
“Ya, ini sih Raffi mau jujur ke publik, dia mengusulkan atau diusulkan gelar itu? Apapun jawaban Raffi, yang pasti dia dan tim gak riset dulu UIPM itu apa?” sambungnya lagi.
Ia melanjutkan, “(Raffi) Wisuda di Thailand karena cewek ini satu geng sindikat tentara palsu berkantor di Bangkok.”
Akun @mazzini_gsp pun menunjukkan dua foto Dr. Aphinita Chaicana di acara yang berbeda.
Cuitan ini rupanya membuat sejumlah warganet semakin yakin bahwa kampus UIPM sebenarnya abal-abal. Beberapa warganet pun mendorong Raffi Ahmad untuk klarifikasi.
“Ada beberapa sekolah itu scam, kalo yang kaya gini modelnya,” curiga seorang warganet.
“Gemes banget pengin dengar tanggapannya @RaffiAhmadLagi. Ayo dong Raffi, jangan diam aja,” tambah warganet lainnya.
“Lagi main cosplay semua kah ini?” tanya warganet lain.