Berita  

Prediksi BMKG: Jawa Barat Akan Dilanda Hujan Es 

Screenshot 20240801 210445 Chrome

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Jawa Barat akan dilanda hujan es disertai petir dan angin kencang. Hal ini diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Hujan es ini sangat mungkin terjadi meski semua daerah di Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau.

Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan BMKG mengatakan, berdasarkan monitoring kondisi musim di Jawa Barat terpantau seluruh wilayah telah memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat diimbau agar waspada terhadap potensi bencana kekeringan, kebakaran hutan dan pahan.

“Serta waspada pula akan terjadinya hujan lebat/hujan es pada skala lokal dan durasi relatif singkat,” tulis BMKG dikutip Satusuaraexpeess.co Kamis (1/8/2024).

Adapun daerah yang berpotensi terdampak hujan es antara lain:

Kabupaten Bogor

Kota Bogor

Kota Depok

Kabupaten Cianjur

Kabupaten Bekasi

Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Purwakarta

Kabupaten Karawang

Kabupaten Bandung Barat

Kabupaten Bandung

Kota Bandung

BMKG menjelaskan kondisi ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti pembentukan awan hujan, suhu muka laut di sekitar perairain Indonesia yang relatif hangat, labilitas atmosfer berada dalam kategori ringan, dan gelombang atmosfer tipe Rossby Equatorial yang aktif menjelang akhir pekan.

Suhu Lebih Dingin dari Biasanya

Pada pertengahan bulan Juli lalu, suhu di Bandung Raya terasa lebih dingin dari biasanya. Padahal, sebagian besar wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suhu udara dingin ini merupakan fenomena alamiah ketika memasuki puncak musim kemarau, yakni pada bulan Juni hingga Agustus. Saat ini, suhu minimum di Bandung Raya berkisar 19-21 derajat Celcius.

Teguh menjelaskan, suhu dingin ini tidak terasa pada siang hari saat terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya, permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal.

Sementara pada malam hari, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan. Dengan begitu, radiasi yang disimpan akan dilepaskan secara maksimal.

“Penyebab tambahan mengapa suhu udara menjadi dingin pada puncak musim kemarau adalah karena adanya musim dingin di wilayah Australia,” ujar Teguh dalam keterangan resminya.

Menurutnya, terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia. Kondisi ini dikenal dengan Angin Monsun Australia.

Angin Monsun Australia membawa suhu dingin yang berada di Australia ke Indonesia yang berada di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *