Satusuaraexpress.co JAKARTA – Diskusi Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia (FAPTI) menyelenggarakan pengumuman agar pemilihan 2024 diselenggarakan dengan jujur kemudian adil (jurdil), juga bermartabat. Deklarasi ini dilaksanakan di area Gedung Joang 45, Menteng, Ibukota Pusat, Kamis (8/2/2024).
Ketua Diskusi Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia dari Universitas Indonesia (UI) Andre Rahadian menyatakan pengumuman ini bertujuan agar pilpres serta Pilpres 2024 berjalan dengan demokratis. Ditambah dengan adanya gelombang kritik dari sivitas akademika, guru besar bahkan juga budayawan pada beberapa waktu terakhir terhadap kondisi demokrasi Indonesia.
“Terkait dengan pilpres ini, suara-suara dari kampus, suara-suara dari budayawan, suara-suara dari teman-teman pegiat civil society bahwa kita perlu menyampaikan satu sikap untuk menyokong demokrasi pada pilpres dalam Indonesia dengan jujur, adil, juga juga bermartabat,” ungkap Andre di sambutannya.
Deklarasi ini dihadiri beberapa alumni dari berbagai Universitas di tempat Indonesia dalam antaranya alumni dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, alumni Universitas Indonesia (UI), alumni Universitas Sebelas Maret (UNS), alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), serta beberapa orang alumni dari universitas lain di dalam Indonesia.
“Pemilu lalu Pemilihan Presiden 2024 sangat mengganggu suasana kebatinan kami. Alumni juga civitas akademika yang tergabung pada Wadah Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia akhir-akhir ini kami mendengar, melihat, dan juga mencermati kegelisahan serta pandangan yang digunakan disuarakan budayawan, perwakilan organisasi masyarakat, sipil, mahasiswa, Guru Besar, hingga pemuka agama,” kata Ketua Pertemuan Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Sutopo Kristanto yang tersebut menyampaikan salah satu isi deklarasi.
Bahkan, kata Sutopo, pada waktu ini gelombang kritik dari lebih tinggi 60 kampus di tempat Indonesia sudah terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tak menyalahkan wewenangnya di pilpres juga pilpres. “Hingga sekarang ini sudah ada lebih lanjut 60 kampus di dalam Indonesia yang dimaksud melakukan deklarasi, mendesak agar Presiden Joko Widodo tiada menyalahgunakan wewenangnya di pemilihan umum lalu Pemilihan Presiden 2024 ini,” ujarnya.
Oleh akibat itu, Sutopo menegaskan Wadah Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia mempunyai tanggung jawab intelektual mengamati kondisi demokrasi Indonesia jelang pemilihan umum pada waktu ini. “Sebagai bagian dari masyarakat, Alumni Perguruan Tinggi mempunyai tanggung jawab intelektual untuk terus menyuarakan dan juga menyampaikan kebenaran dan juga prihatin berhadapan dengan kondisi nilai, tantangan hukum serta demokrasi di tempat Indonesia ketika ini,” pungkasnya.
(*)