Berita  

Perubahan Undanga-Undang, Pabrik Bir Pertama Dibuka Secara Legal di Uni Emirat Arab

20240117 100356

Satusuaraexpress.co – Sejarah dalam peradaban Uni Emirat Arab (UEA), sebuah pabrik minuman alkohol dibangun dan diresmikan secara legal di kawasan Teluk, Abu Dabhi.

Tempat pembuatan bir tersebut bernama Craft by Side Hustle dan perdana dibuka pada hari sabtu sepekan lalu di mall Galleria Al Maryah Island.

Tempat ini terdiri dari gatropub dan pabrik yang memfasilitasi produksi minuman beralkohol. Emirat Abu Dabhi telah memberikan izin kepada Craft by Side Hustle untuk menjual bir, sebelumnya warga sudah bisa membeli bir dan minuman beralkohol yang diimpor Side Hustle.

Salah satu pendiri Side Hustle Brews and Spirit yakni Chad McGehee mengatakan, pihaknya mengakui tanggung jawab yang diberikan, rendah hati serta bersemangat membuka pabrik tersebut.

“Sebagai pendiri gerakan kerajinan lokal, kami mengakui tanggung jawab yang diberikan kepada kami dan dengan rendah hati serta bersemangat untuk membuka pabrik bir mikro kerajinan pertama di Abu Dhabi,” ungkap McGehee dikutip dari Bloomberg, Selasa (02/01/2024).

Pembukaan pabrik bir pertama di UEA ini merupakan bagian dari perubahan undang-undang yang diterapkan di Abu Dhabi pada tahun 2021. Hal ini memungkinkan pemegang lisensi alkohol untuk memfermentasi minuman beralkohol untuk dikonsumsi di tempat.

Pemerintah Arab Saudi membeberkan terkait isu perizinan peredaran alkohol adalah untuk kepentingan parawisata. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Asisten Menteri Pariwisata Saudi, Putri Haifa Binti Mohammad, sebagai mana termuat di Gulf News.

Putri Haifa mengatakan negerinya tidak akan mencabut penyajian alkohol, ia menegaskan kerajaanadalah tempat kelahiran Islam dan tak akan bergerak untuk mengubah Undang-undang yang melarang minuman beralkohol itu.

“Arab Saudi sangat transparan tentang posisinya dalam segala hal, kami sangat jelas,” kata Putri saat di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos Swiss dikutip dari Gulf News (16/1/2024).

“Jawaban singkatnya adalah kami akan melanjutkan hukum kami saat ini.” Tambahnya pada kesempatan tersebut.

Sebelumnya isu penyajian minuman beralkohol terungkap seiring pembangunan kota Neom oleh media setempat yakni, Okaz. Hal ini adalah mega-proyek futuristik pemerintah Arab Saudi.

“Kami telah mengungguli secara global dalam pariwisata dengan apa yang saat ini kami tawarkan hari ini,” jelas Putri Haifa.

“Ada banyak hal yang harus dilakukan tanpa memperkenalkan sesuatu yang baru prioritas industri perjalanan dan pariwisata dari perspektif pemerintah adalah mengapa kami berhasil melakukannya dengan baik selama pandemi dan pulih,” ujarnya.

Dengan ini, pemerintah Arab Saudi menargetkat dapat menarik 100 juta wisatawan di setiap tahunnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *