Jakarta, Satusuaraexpress.co – ERC menggelar diskusi akhir tahun di Universitas Paramadina Cipayung dengan tema “Refleksi Akhir Tahun: Menyikapi 78 Tahun Persoalan Pendidikan Yang Tidak Kunjung Usai”, 22 Desember 2023.
Diskusi ini dihadiri oleh lima narasumber utama, yaitu Ai Nurhidayat (Ptaktisi Pendidikan), Gielbran M Noor (Ketua BEM UGM), Afiq Naufal (Sekjen SEMA Paramadina), Chikal Fitria (SEMPRO), dan Aan Rukmana (Dosen Universitas Paramadina.
Diskusi berlangsung sangat dinamis, menampilkan beragam pengalaman peserta dalam menghadapi tantangan pendidikan, mulai dari masalah biaya SPP, kompleksitas kurikulum, hingga kekhawatiran akan masa depan pasca kelulusan.
Moh Romli, Salah satu peserta diskusi mengatakan perbedaan pengalaman di saat ia menempuh pendidikan di Pesantren dengan ia menempuh perkuliahan di kota Jakarta.
”Dulu masih di Pesantren, saya tidak khawatir saat lulus mau apa, sekarang paniknya minta ampun, takut tidak dapat kerja.” ungkap salah satu mahasiswa Paramadina itu.
Puncak diskusi mencapai kesimpulan bahwa persoalan pendidikan yang belum tuntas selama 78 tahun kemerdekaan Indonesia terbagi menjadi tiga aspek krusial.
Pertama, aksesibilitas pendidikan masih menjadi kendala utama. Banyak rakyat Indonesia yang belum dapat mengakses pendidikan karena biaya yang terlalu tinggi.
Kedua, ketidakpastian profesi guru, dengan banyaknya guru yang masih menghadapi hambatan dalam mendapatkan sertifikasi dan tunjangan yang pantas.
Ketiga, infrastruktur dan fasilitas belajar lembaga pendidikan yang belum memadai dan merata ke seluruh lembaga pendidikan di Indonesia.
“Tiga persoalan pendidikan ini yang masih bebal dihilangkan dari dulu hingga sekarang. Perlu perhatian yang sangat serius dari semua pihak” pungkas Direktur Eksekutif ERC, Nurul Hidayat yang juga menjadi moderator dalam diskusi ini.
Diskusi ditutup dengan panggilan ERC kepada publik untuk bersama-sama memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan tanah air, sebagai langkah menuju masa depan yang lebih baik untuk semuanya.