Berita  

Suara Azan Akan Berkumandang  di Langit New York Amerika Tiap Jumat

Screenshot 20230904 092914 Chrome
Masjid di New York City | cairny

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Beberapa waktu lalu momen bersejarah terjadi di New York, Amerika Serikat. Pertama kali dalam sejarah Amerika, suara azan terdengar begitu meedu melalui pengeras suara di salah satu masjid terbesar di New York.

Suara azan yang berkumandang di Pusat Kebudayaan Islam New York (ICCNY) di Manhattan saat itu menandakan panggilan untuk melaksanakan shalat Jumat.

Video kumandang azan tersebut beredar di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun X, TRT World.

Sebelumnya, Wali Kota Eric Adams mengumumkan Kota New York akan mengizinkan azan disiarkan pada waktu yang ditentukan, yaitu setiap hari Jumat dan selama bulan suci Ramadhan.

“Sudah terlalu lama. Ada kebingungan mengenai komunitas mana yang tidak diperbolehkan mengumandangkan azan,” kata Adams dalam konferensi pers, yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai asosiasi masjid dan yayasan Muslim, dikutip di TRT World, Ahad (3/9/2023).

Pada Selasa (29/8/2023), Adams secara simbolis memotong pita yang menandakan birokrasi.

Dia menyatakan dengan jelas bahwa masjid dan rumah ibadah bebas mengumandangkan azan pada hari Jumat dan selama Ramadhan tanpa memerlukan izin.

Berdasarkan pedoman baru yang ada, sebuah masjid dapat menyiarkan azan setiap Jumat antara pukul 12.30 hingga 13.30. Panggilan untuk shalat ini juga akan terdengar pada waktu sebelum berbuka puasa, setiap malam selama bulan puasa Ramadhan.

Berdasarkan siaran pers yang dibagikan, biro urusan masyarakat di departemen kepolisian kota disebut akan bekerja sama dengan masjid-masjid setempat.

Hal ini untuk mengomunikasikan pedoman baru dan memastikan perangkat yang digunakan untuk menyiarkan adzan disetel ke tingkat desibel yang sesuai.

Menurut pedoman tersebut, rumah ibadah umat Islam dapat menyiarkan adzan hingga 10 desibel di atas tingkat kebisingan sekitar.

Atas keputusan yang disampaikan oleh Adams, para pemimpin komunitas Muslim mengucapkan terima kasih kepada walikota dan pejabat lainnya.

Adams, seorang Demokrat, memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin agama dari berbagai tradisi dan telah mempromosikan peran agama dalam kehidupan publik.

Pengumuman tersebut menggembirakan bagi komunitas Muslim New York City. Perwakilan dari berbagai asosiasi masjid dan yayasan Muslim menghadiri prosesi tersebut.

Adams menegaskan, setiap Muslim bebas menjalankan agama di New York City karena berdasarkan hukum semua berhak atas perlakuan yang sama.

“Pemerintahan kami sangat bangga dengan mencapai prestasi ini,” ujar pemimpin kota tersebut.

New York bukanlah negara pertama yang memberikan kebebasan dalam menyiarkan azan. Sejak tahun lalu, pejabat Minneapolis telah mengizinkan masjid-masjid menyiarkan azan di ruang publik.

Minneapolis bahkan menjadi kota besar Amerika pertama yang mengizinkan siaran azan tanpa pembatasan. Azan lima kali yang menandakan waktu shalat pun akan berlangsung selama satu tahun.

Dewan Kota Minneapolis memilih untuk mengubah peraturan kebisingan kota. Aturan tersebut telah mencegah suara azan pagi dan malam pada waktu-waktu tertentu dalam setahun karena terjadi saat pembatasan kebisingan yang lebih ketat diberlakukan.

“Konstitusi tidak tidur pada malam hari. Minneapolis harus menunjukkan kepada dunia bahwa negara yang didirikan berdasarkan kebebasan beragama menepati janjinya,” kata Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Minnesota, Jaylani Hussein, dikutip di Charlotte Observer, Jumat (14/4/2023).

Pemungutan suara yang dilakukan seolah menandai upaya selama bertahun-tahun untuk memungkinkan lebih banyak siaran kumandang azan di Minneapolis. Di kota ini, populasi imigran Afrika Timur yang berkembang pesat menyebabkan masjid menghiasi lanskap kota.

Tiga anggota dewan, Aisha Chughtai, Jeremiah Ellison dan Jamal Osman, diidentifikasi sebagai Muslim. “Dalam tubuh berisi 13 orang, itu kaukus nyata,” kata Ellison sebelum pemungutan suara 12-0 (anggota Dewan Andrew Johnson tidak hadir).

Tidak hanya menghasilkan suara bulat, keputusan tersebut juga tidak menimbulkan tentangan komunitas yang terorganisasi. Wali Kota Jacob Frey diperkirakan akan menandatangani rancangan aturan tersebut dalam waktu sepekan. “Minneapolis telah menjadi kota untuk semua agama.

Suara azan “Allahu Akbar” (Tuhan Maha Besar) membawa pesan di luar keyakinan spesifik Islam,” kata Imam Mohammed Dukuly dari Masjid An-Nur di Minneapolis. Ia termasuk di antara beberapa pemimpin Muslim yang menyaksikan pemungutan suara di ruang dewan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *