Jakarta, Satusuaraexpress.co – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral Dudung Abdurachman berkomitmen bahwa TNI harus menjaga netralitas menjelang tahun politik.
Komitmen tersebut diapresiasi Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus. Menurutnya, netralitas TNI juga sudah diatur oleh Undang-Undang.
Guspardi mengatakan upaya dan komitmen Jenderal Dudung tersebut akan membuat TNI semakin dicintai rakyat.
TNI AD di bawah kepemimpinan Jenderal Dudung dinilai semakin menunjukkan amanah dan jati dirinya untuk tetap di hati dan tetap dicintai Rakyat.
Dudung dianggap sosok pemimpin yang menjalankan perintah Undang-Undang dalam menjaga keamanan pesta demokrasi lima tahunan.
“TNI tidak boleh masuk partai dan TNI tidak boleh mendukung. TNI adalah pengayom dan slogan-slogan TNI harus menjadi perhatian dari karakter TNI itu sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, Guspardi juga menambahkan bahwa ketegasan Jenderal Dudung yang meminta purnawirawan tidak menggunakan atribut TNI harus didukung semua kalangan.
Sebab, purnawirawan dianggap tidak berhak lagi menggunakan atribut-atribut TNI, apalagi dipergunakan untuk kepentingan politik praktis.
“Apa yang disampaikan pak Dudung itu benar adanya bahwa purnawirawan itu bukan TNI lagi. Dia mantan, dia bukan pejabat lagi. Purnawirawan bisa ikut politik praktis. Dia tidak netral lagi. Bisa saja masuk ke salah satu parpol. Itu yang membedakan dia dengan TNI aktif. Artinya dia sudah sama dengan masyarakat sipil. Jadi tidak ada bedanya masyarakat sipil dan purnawirawan,” tambah Guspardi.
Tak sampai di situ, Dudung dianggap sebagai sosok pemimpin tegas dan berintegritas. Politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional ini menilai Jenderal Dudung sebagai sosok Jenderal Soedirman masa kini.
Baik ketegasannya, kesederhanannya, kedekatannya dengan anak buah dan kepeduliannya kepada masyarakat.
“Jenderal Soedirman itu kesederhaannya, keteladanannya kepiawannya dia menjadi sosok teladan TNI. Makanya hampir seluruh jalan di kota-kota itu patung Jenderal Soedirman letaknya strategis. Ini dimaksudkan supaya bisa mengenang beliau. Kesantunan, kesedaerhanaan, kemampuan bergaul dengan bawahannya. Makanya dia menjadi sosok yang perlu diteladani,” papar Guspardi yang juga anggota Komisi II DPR RI ini.