TNI AL Akan Bertindak Jika Ada Kapal Asing Melakukan Pelanggaran Perundang-Undangan

Kapal Cina

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono memastikan Laut Natuna Utara dalam keadaan kondusif menyusul kabar kapal-kapal Cina lalu-lalang di sekitar perairan tersebut. Seperti dikutip dari Infokomando.official.

“Kehadiran kapal-kapal asing baik kapal niaga atau kapal pemerintah negara asing yang melintas, presentase kepadatan kapal maupun alur pelayaran yang digunakan dalam kondisi stabil. Hal itu tandanya bahwa keamanan dan kepercayaan internasional tetap terjaga, bahwa Laut Natuna Utara dalam keadaan kondusif,” kata Julius Widjojono kepada wartawan, Ahad, 15 Januari 2023.

Kadispenal mengatakan cuaca di sekitar perairan Laut Natuna Utara terjadi angin kencang dan gelombang tinggi sehingga kewaspadaan terhadap terjadinya kerawanan juga bertambah. Ia mengatakan TNI AL sepanjang tahun menggelar operasi dengan mengerahkan minimal 4 KRI untuk melaksanakan pengamanan, penegakan hukum dan kedaulatan di wilayah tersebut.

“Mengenai kehadiran kapal-kapal pemerintah negara asing selalu ada dan mereka melaksanakan Lintas Damai/Freedom Navigation di perairan ZEE Indonesia,” ujar Julius Widjojono.

Ia menjelaskan TNI AL terus melakukan penindakan hukum di perairan tersebut jika ada yang terbukti melakukan pelanggaran sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengingatkan Kemenhan, TNI, BAIS dan stakeholder terkait pertahanan untuk mewaspadai banyaknya kapal-kapal perang China yang masuk ke Indonesia beberapa waktu terakhir.

Salah satunya kapal yang terlibat dalam pencarian tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali, dimana Pemerintah Indonesia turut mendapatkan bantuan dari China. Hal ini menyusul juga dengan adanya latihan bersama antara pasukan Angkatan Laut China dengan Indonesia.

Sukamta menjelaskan beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam situasi apapun.

Menurut Wakil Ketua DPR ini setiap pergerakan militer asing di wilayah Indonesia harus diwaspadai tak terkecuali ketika operasi kemanusiaan, termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia seperti penanganan KRI Nanggala 402 yang saat ini masih dilakukan di perairan Bali.

Sukamta juga memberikan pandangannya terkait dengan adanya latihan kapal perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut China.

“Atau latihan ini dapat membuka peluang pengumpulan data-data tentang laut dan kekuatan alutsista Angkatan Laut Indonesia?”

Diketahui kapal yang dikirim oleh Angkatan Laut China dalam latihan bersama dengan TNI AL adalah kapal perang Liuzhou 573 (FFGHM) dan Suqian 504 (FSGHM). Keduanya merupakan kapal perang yang seringkali ditemukan melanggar batas di Laut Natuna. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *