Jakarta, Satusuaraexpress.co – Presiden Joko Widodo mengintruksi Polri untuk bisa terbuka dalam mengusut tuntas terkait penyelidikan kasus penembakan antaranggota yang menewaskan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
“Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan. Sudah!” ujar Jokowi saat sedang kunjungan kerjanya di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
Jokowi mengatakan transparansi menjadi sangat penting dalam penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J, sehingga tidak muncul keraguan masyarakat terhadap institusi Polri. Kedua, Jokowi minta jaga kepercayaan publik.
“Ini yang harus dijaga. Kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” tambahnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo terkait kasus tersebut.
“Tentu bukan soal penonaktifannya, yang ditunggu-tunggu oleh publik pada saat ini adalah pengungkapan secara objektif, secara transparan, secara terbuka juga akuntabel apa sebetulnya yang terjadi di dalam kasus yang menyedot perhatian masyarakat di seluruh Indonesia ini,” kata Benny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Dalam penanganan kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo telah membentuk tim khusus.
Benny menilai, dengan dibentuknya tim khusus untuk mengusut kasus ini, Polri ingin membuktikan diri bahwa institusi itu bekerja secara profesional, tanggap dan responsif.