Pencanangan Jakarta Hajatan ke-495, Pemkot Jakbar Gelar Pertemuan di Petak Enam

Screenshot 2022 05 24 16 27 04 22 1c337646f29875672b5a61192b9010f9

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat mencanangkan Jakarta Hajatan ke – 495 di Petak Enam, Jalan Pancoran, Kelurahan Glodok, Kecamatan Tamansari, Selasa (24/5) pagi.

Pencanangan ini disampaikan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak lagi memakai Jakarta Hajatan ke-495 pengganti dari penyebutan Hari Ulang Tahun (HUT).

“Tahun ini kita mulai gunakan istilah menggantikan nama dari ‘ulang tahun’ menjadi ‘Jakarta Hajatan’ dan hajatan dan hajatan itu istilah yang sangat Betawi. Ini adalah istilah kita di masyarakat Betawi,” kata Anies di Pulau Bidadari, Kapulauan Seribu, Selasa (24/5/2022).

Pencanangan Jakarta Hajatan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, serentak diikuti lima wilayah kota dan satu kabupaten se DKI Jakarta.

Kegiatan tersebut dihadiri jajaran Pemprov DKI serta diikuti para wali kota di wilayah masing-masing dan berkomunikasi dengan Gubernur Anies secara daring.

Sementara Jakarta Hajatan di Petak enam dihadiri Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, Dandim 0503, Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa, Kapolres Metro Jakbar, Kombes Pol Pasma Royce, Plt. Wakil Wali Kota/Seko Jakbar, Iin Mutmainnah, para asisten, anggota DPRD DKI, tokoh masyarakat, Ketua TP PKK Jakbar, Lilia Sentosa beserta jajaran, para pejabat Pemkot Jakbar, camat dan lainnya.

Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko mengatakan pemilihan Petak Enam sebagai tempat pencanangan Jakarta Hajatan ke – 495 tingkat Jakbar karena sejarah panjang kawasan tersebut.

“Ingin menyampaikan pesan pada seluruh warga Jakarta bahwa kawasan Petak Enam yang ada di Jakarta Barat tidak terlepas dari kawasan Kota Tua,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, kawasan tersebut sudah ratusan tahun menjadi pusat perdagangan, pusat perekonomian bahkan pusat pemerintahan di masa silam. Selain itu juga memiliki berbagai potensi wisata, di antaranya destinasi wisata sejarah, kuliner, budaya dan religi.

“Di kawasan ini juga memiliki bangunan-bangunan kuno dan tempat-tempat ibadah yang usianya lebih dari 300 tahun. Misalnya, Gedung Candra Naya, Klenteng Toasebio, Vihara Dharma Bhakti, Gereja Katolik Santa Maria de Fatima dan gedung-gedung kuno lainnya,” sebut Yani.

Sementara itu, pada sambutannya, Gubernur Anies Baswedan mengatakan, Jakarta memilih istilah hajatan yang bermakna perayaan atau celebration.

“Kami pilih untuk sekarang mulai mengatakan istilah Jakarta Hajatan, karena ini adalah perayaan kita, celebration kita atas apa yang kita jalani selama ini,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *