Harga Minyak Dunia Terus Menyusut

dec97882 dbf2 4d9e b96c 106b8604f50f 169

Satusuaraexpress.co – Minyak dunia menetap lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis waktu (Jumat pagi WIB), menambah kerugian mingguan. Hal itu terjadi di tengah ketidakpastian zona euro akan dapat secara efektif memberikan sanksi ekspor energi Rusia dan setelah negara-negara konsumen mengumumkan pelepasan besar minyak dari cadangan darurat.

Mengutip Antara, Jumat, 8 Aprill 2022, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni terpangkas 49 sen atau 0,5 persen menjadi USD100,58 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei berkurang 20 sen atau 0,6 persen menjadi USD96,03 per barel.

Sesi sebelumnya, kedua kontrak acuan anjlok lebih dari 5,0 persen ke level penutupan terendah sejak 16 Maret. Harga juga tertekan oleh kekhawatiran penguncian di Tiongkok karena gelombang baru covid-19 akan memperlambat pemulihan permintaan minyak.

Diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan pada pertemuan NATO bahwa langkah-langkah baru Uni Eropa, termasuk larangan batu bara Rusia, dapat disahkan pada Kamis waktu setempat atau Jumat waktu setempat dan blok tersebut akan membahas embargo minyak berikutnya.

Namun, larangan batu bara akan berlaku penuh mulai pertengahan Agustus, sebulan lebih lambat dari yang direncanakan semula. “Tidak ada yang mau menggigit peluru dan sanksi energi Rusia, yang menopang pasar,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.

Baca Juga : Ini 5 Negara Produsen Minyak Sawit Terbesar di Dunia

India telah melanjutkan pembelian impor minyak mentah Rusia yang didiskon, mendorong apa yang diperkirakan para analis akan kehilangan 2-3 juta barel per hari minyak Rusia dari pasar global.

“Meskipun kerugian seperti itu masih mungkin terjadi setelah kontrak bergulir dan kebutuhan kilang atau penyimpanan yang diperlukan India terpenuhi, perkembangan seperti itu masih bisa berminggu-minggu jika tidak beberapa bulan lagi,” kata Presiden Ritterbusch and Associates LLC Jim Ritterbusch, di Galena, Illinois.

Di Tiongkok banyak wabah virus telah mendorong penguncian yang meluas di Shanghai, kota terpadat. “Situasi permintaan di Tiongkok benar-benar tidak terlihat bagus, terutama ketika kami memiliki begitu banyak pasokan baru di pasar,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *