Jakarta, Satusuaraexpress.co – Kepala HRD bank swasta inisial BS mengaku nekat merampok Bank BJB Cabang Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, karena terlilit utang Rp 5 miliar. Namun polisi meragukan pengakuan tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan pihaknya bakal meminta bantuan ahli psikologi terkait kasus tersebut. BS akan menjalani tes psikologi.
“Kita akan panggil ahli kejiwaan juga, ahli psikologi,” kata Ridwan saat dihubungi, Sabtu (16/4/2022).
Menurut Ridwan, hingga saat ini penyidik masih meragukan alasan BS melakukan perampokan. Pasalnya, polisi tidak menemukan hal mendesak dari pelaku dalam melakukan tindakan yang tergolong ekstrem tersebut.
“Kita tidak menemukan motif yang signifikan yang menekan dia. Berarti kok dia hal biasa tapi dia mengambil keputusan yang luar biasa ekstrem,” kata Ridwan.
Untuk itu, Ridwan mengatakan tes psikologi yang akan dilakukan kepada BS pekan depan nanti untuk memastikan motif kepala HRD itu melakukan aksi perampokan bank.
“Makanya kita akan panggil ahli psikologi, kita tes psikologi, apakah betul-betul depresi berat atau gimana. Kan kita nggak tahu betul. Kalau memang motifnya tidak kita temukan yang signifikan kok ini hal biasa tapi dia mengambil keputusan yang luar biasa. Arahnya ke situ nanti,” tutur Ridwan.
Direktur Bank Tempat BS Bekerja Diperiksa
Kasus perampokan Bank BJB Cabang Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, yang dilakukan oleh pelaku inisial BS terus bergulir. Pihak bank tempat BS bekerja akan diperiksa polisi awal pekan depan.
“Hari Senin pihak bank dipanggil,” kata Ridwan.
BS diketahui mengaku sebagai kepala HRD sebuah bank swasta. Namun pengakuan dari BS itu akan dikonfrontasi penyidik dengan keterangan petinggi bank tempat BS bekerja.
Menurut Ridwan, pihak bank yang nantinya diperiksa polisi pada Senin (18/4) selevel direktur.
“Langsung selevel direktur ya, di atas dia. Kategorinya BS kan direktur finance apa gitu. Jadi berdasarkan hasil keterangan dia, bank itulah bisa kita lihat posisi dia sebenarnya. Makanya kita minta konfirmasi bank,” tutur Ridwan.