Satusuaraexpress.co – Harga Pertamax diperkirakan akan mengalami kenaikan sampai Rp16.000 per liter pada April 2022. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan kenaikan ini bakal membuat masyarakat menderita.
“Kenaikan harga Pertamax akan berdampak signifikan terhadap pengeluaran kelas menengah, ujungnya melemahkan daya beli dan menurunkan kepercayaan terhadap konsumsi rumah tangga,” kata Bhima dikutip dari IDN Times, Selasa (29/3/2022).
Apa saja yang bakal diderita masyarakat dengan kenaikan harga Pertamax ini?
Karena kenaikan harga tidak hanya terjadi di BBM, tapi juga barang lain termasuk pangan. Menurut Bhima, momentum kenaikan harga Pertamax jika dilakukan pada saat Ramadan dan mudik lebaran bisa ciptakan kontraksi ekonomi.
Bhima menjelaskan pemerintah tidak perlu menaikkan harga Pertamax, namun cukup menambah dana kompensasi ke Pertamina atas selisih harga keekonomian yang makin lebar. Menurutnya, pemerintah dapat untung dari windfall harga minyak dunia yang membuat ekspor batu bara dan sawit juga menambah penerimaan negara.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan tingginya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga BBM. Sebagai informasi bahwa batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk bulan Maret 2022 sebesar Rp14.526 per liter.
Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum. Adapun dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas Maret tersebut, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal Februari 2022, harga minyak belum setinggi Maret 2022.