Penulis: Ghugus Santri
Jakarta, Satusuaraexpress.co – Diduga dipengaruhi kelangkaan minyak mentah dunia, kini gula pasir ikut-ikutan langka.
Salah satu tempat berbelanja pasar swalayan di Jakarta Barat membatasi masyarakat yang membeli gula pasir.
Hal ini diketahui melalui stiker informasi yang ditempel di rak gula pasir tersebut. Stiker tersebut bertuliskan, ‘Mohon maaf ada pembatasan produk gula pasir’.
Salah seorang pembeli bernama Royati (40) mengaku pusing setelah mengetahui gula pasir langka.
“Aduh pusing mas, beli minyak goreng susah, masa sekarang gula pasir juga.” tuturnya kepada Satusuaraexpress.co, Kamis (3/3/2022).
Masyarakat berharap kepada pemerintah kelangkaan gula pasir ini bisa ditanggulangi.
“Saya cuma bisa berharap kepada pemerintah ketika bulan Ramadhan nanti (harga) kebutuhan pokok bisa kembali normal,” harapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi peringatan kepada masyarakat mengenai kenaikan harga-harga kebutuhan.
Pada saat rapat pimpinan (rapim) dengan TNI dan Polri, Presiden memberi peringatan jika harga kebutuhan akan naik akibat kontainer yang semakin langka di seluruh dunia.
“Karena perdagangan yang tidak seimbang di antara negara-negara, sehingga harga kontainer naik, kalau harga kontainer naik, precostnya naik, artinya apa? Harga barang juga akan ikut naik. Kalau harganya naik artinya apa? Konsumen beli dengan harga lebih mahal dari biasanya, itu baru urusan kontainer,” kata Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga menyampaikan kalau saat ini terjadi kelangkaan pangan. Menurutnya kondisi tersebut sudah terjadi di sejumlah negara karena harganya yang naik.
Bukan hanya barang, Jokowi menyebut saat ini terjadi kenaikan inflasi. Imbasnya adalah beban masyarakat untuk membeli barang yang akan meningkat.
Ia meminta agar Indonesia juga ikut mewaspadai kondisi tersebut. Pasalnya, Amerika Serikat saja yang tidak pernah merasakan inflasi di atas satu persen, kini malah mencapai di atas tujuh persen.
“Di beberapa negara ada yang sudah di atas 50 persen, di atas 30 persen, jangan dianggap enteng hal-hal seperti itu? Artinya apa? Masyarakat yang ingin membeli barang harus membayar dengan harga yang lebih tinggi,” ucap Jokowi.