Satusuaraexpress.co – Direktur Perkulakan dan Retail Perumda Pasar Jaya Anugrah Esa mengingatkan warga Jakarta untuk tak menimbun bahan pangan strategis menjelang ramadan. Sebab, stoknya dijamin aman sehingga warga tak perlu panic buying.
“Ini perlu disampaikan pada masyarakat, bahwa dalam menghadapi hari keagamaan ini harga pasti fluktuatif, tapi masih aman,” kata Anugrah dilansir Antara, Rabu, 30 Maret 2022.
Anugrah menuturkan berdasarkan dua inspeksi lapangan di Pasar Kramat Jati yang dilakukan oleh DPRD DKI Jakarta dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta, diketahui ketersediaan pangan seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih mencukupi. Kemudian, dari 37 komoditi di 48 titik pusat pantau di pasar-pasar naungan Perumda Pasar Jaya, memiliki harga yang masih kondusif dan stabil.
“Bahkan harganya masih di bawah tahun lalu, karenanya kami harap demikian bahwa masyarakat tidak perlu panik berlebihan,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam data yang diberikan oleh Dinas KPKP DKI Jakarta, dijelaskan bahwa kebutuhan pangan menjelang ramadan rata-rata meningkat 3,33 persen dan menjelang Idulfitri rata-rata meningkat 7,34 persen.
Peningkatan kebutuhan tertinggi menjelang Idulfitri pada komoditas telur ayam dan daging sapi kurang lebih 13 persen. Sementara peningkatan kebutuhan terendah menjelang Idulfitri pada komoditas beras dan cabai besar kurang lebih 4 persen.
Sementara itu, untuk harga pangan strategis menjelang Idulfitri diprediksi terjadi kenaikan berkisar 1,39 persen hingga 40,35 persen.
Untuk peningkatan harga tertinggi, terjadi pada komoditas minyak goreng curah sebesar 40.35 persen dan untuk minyak goreng kualitas premium mengalami kenaikan lebih dari 100 persen. Hal ini menyusul terbitnya peraturan dari pemerintah pusat tentang HET minyak goreng curah dan penetapan harga minyak goreng kualitas premium yang ditetapkan melalui mekanisme pasar.
Adapun untuk peningkatan harga terendah, terjadi pada komoditas cabai merah besar sebesar 1.39 persen. Dinas KPKP DKI menyebutkan bahwa harga komoditas hortikultura yakni komoditas cabai dan bawang pada Idulfitri 2022 ini lebih terjangkau dibandingkan kondisi tahun lalu karena pasokan yang cukup dan intensitas hujan yang rendah.
Sementara untuk bahan pangan segar, kenaikan harga tertinggi adalah pada komoditas daging sapi sebesar 16.85 persen yang disebabkan oleh pemerintah Australia lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang melonjak tinggi setelah pandemi covid-19 mulai terkendali.
Di sisi lain, untuk harga beras dari awal 2022 sampai sepanjang tahun ini diprediksi stabil didorong lancarnya pasokan beras dan tidak terjadi gagal panen di daerah produsen.