Kemenkes : BOR Rumah Sakit 36 Persen, Tempat Pasien Perawatan Covid-19 Masih Cukup

juru bicara vaksinasi covid 19 dr siti nadia tarmizi 3 169

Satusuaraexpress.co – Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Kamis (17/2/2022), tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit secara nasional mencapai 36 persen.

Nadia mengatakan, angka tersebut masih memadai untuk perawatan pasien Covid-19.

“Dan tidak terlalu membebani pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang dimiliki saat ini,” kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Kamis.

Nadia juga mengatakan, beberapa provinsi yang sebelumnya sudah melampaui puncak gelombang kedua Covid-19, kini mencatatkan penurunan jumlah kasus harian.

Ia mencontohkan, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta sempat melampaui gelombang Delta pada 6 Februari yaitu 15.825. Namun, kini kasus Covid-19 di Jakarta mulai menurun menjadi 9.482 pada 15 Februari.

Tak hanya DKI, Bali dan Banten juga sempat mencatatkan kasus harian melampaui puncak gelombang kedua Covid-19. Namun, kini kasus Covid-19 di dua provinsi tersebut mulai menurun.

“Pada 9 Februari, Bali mencatat kasus harian di posisi 2.556 dan berangsur turun pada 15 Februari menjadi 1.646. Kemudian Banten yang pada 12 Februari berada di posisi 7.283 tercatat menurun di Selasa 15 Februari pada posisi 6.500,” ujarnya.

Di samping itu, Nadia mengatakan, pihaknya juga memantau penguatan 3T yaitu testing, tracing dan treatment di seluruh daerah.

Data Rabu (16/2/2022), jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi yaitu mencapai 566.050.

Nadia menjelaskan, aktivitas testing dan tracing penting dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tidak takut melakukan testing, apalagi individu yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19.

“Dan tidak perlu takut untuk karantina atau isolasi mandiri (isoman) karena Kemenkes menyediakan layanan telemedisin maupun konsultasi dengan nakes di Puskesmas untuk memantau perkembangan kesehatan masyarakat,” ucap dia.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *