Oleh: Herpal
Jakarta, Satusuaraexpress.co – Sebuah video beredar menayangkan seorang ibu lanjut usia (Lansia) tergeletak dan meringis tak ubahnya orang yang mau meninggal dunia.
Dari rekaman video berdurasi 00.27 detik ini kemudian salah seorang ibu-ibu berhijab terlihat terus menerus menuntun bacaan ayat suci Al-Qur’an kepada ibu Lansia tersebut.
Menurut pria bernana Sandi, yang juga mengaku anaknya mengatakan sejak kejadian itu ibunya sempat dibawa ke rumah sakit dan saat ini masih dalam perawatan keluarga di Bogor.
Sandi menjelaskan kejadian tersebut berawal dua orang pasangan suami isteri (Pasutri) datang dan mencari Rika isteri Sandi. Saat itu, Sandi tengah berada di kontrakanya di Jalan Lingkungan III RT.11/3, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Tak lama berselang, disusul beberapa orang yang datang sehingga Sandi mengaku diintimidasi.
“dia bawa buser, dia maen keroyokan, orang yang dia bawa nunggu di depan, gw di bawa ke rumah nya dia bang, gw mau di mop.soal nya dia bawa orang kisaran 4 orang,” ungkap Sandi melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (9/2/2022) sekira pukul 22.06 WIB malam.
“bang saya di paksa sama mereka.dia ingin bawa saya secara paksa, bang saya minta tolong.dia dateng udah bikin keributan ibu saya jadi sakit, bos cewe nama nya Dameria silitonga, bos laki nama nya husor simangkalit,” sambungnya sekira pukul 06.23 WIB pagi.
Sementara itu, Rika mengaku ada permasalahan pembayaran oli yang mogok selama dua bulan ke depan.
“Awalnya karna saya ada mogok, mogok pembayaran oli. Dia (Bos) sih totalin ada 9 miliyar. Tapi saya ngga ada pernah terima uang segitu ya, karna uang itu sudah dilebihkan sama dia, dari jumlah-jumlah yang kita beli, karna oli itu kan murah, oli KW,” beber Rika.
Rika mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang hingga mencapai miliyaran.
“Saya tidak pernah terima uang sampai 7 miliyar. Ini tulisan si bos saja. Tapi kemarin itu kan saya bayar, setor-setor untungnya bos pun sudah berlipat-lipat ganda dari yang saya belum setor dua bulan ini.
“Ini kan permasalahanya dari sini. Nah, sedangkan duit oli ini, terus kan udah pada bayar nih bengkel, cuma saya masukin ke uang yang diglobalin ini yang pada ngga bayar, uang pinjaman duit, kan dia juga jalanin duit juga. Jadi uang oli ini saya masukin untuk bayar tunggakan yang pada belum bayar, Karna dia kan ngga mau ada tunggakan yang harian, yang mingguan. Memang kenyataan uang ini ada di orang semua,” sambungnya.
Selain usaha oli dan pinjaman uang harian, Rika juga mengaku diberi modal untuk menampung gadai KJP.
“Terus sama KJP yang digadai pada ngga bayar, saya yang lunasin ke si bos. Iya orang gadai, jadi dari duit ini saya bayarin ke bos. Orang yang gadai pada kabur. Si bos tau lah, saya sudah lunasin ke dia, tapi dia kekeh mau jeblosin saya ke penjara,” tambahnya.
Rika melanjutkan, setiap ditagih uang setoran oli selalu mendapat tekanan dan ancaman akan dilaporkan kepada pihak berwajib oleh kedua bos nya tersebut. Menurutnya, ia harus mencicil dalam satu hari sebesar Rp 3 juta dari total tunggakan oli sebesar Rp 9 miliyar.
“Tapi saya sudah sempat bayarin, baru satu kali sebesar 3 juta sama yang 600 ribu. Saya mau minta keringanan sebulan 2 juta. Tapi dia ributnya kalau saya sehari tidak ada 3 juta itu, dia tetep mau jeblosin saya ke Polisi, atas dasar ini penipuan katanya. Sedangkan oli ini pun ilegal, barkotnya pun tembakan.
“Tapi kalau emang dia bisa, maksudnya meringanin saya tiap bulan, maksudnya saya ngga mau bawa-bawa oli gitu,” tutupnya.