Satusuaraexpress.co – Pemerintah China kembali melakukan lockdown di sejumlah kota untuk menekan penyebaran covid-19. Lockdown Kota Youzhou dilakukan setelah ada tiga kasus Covid tanpa gejala. Sementara di kota Xian, warga yang tak punya cukup makanan menukar pasokan kebutuhan hidup dengan gawai.
Youzhou dengan penduduk satu juta jiwa menutup sistem transportasi, toko-toko dan tempat-tempat hiburan. Hanya toko makanan yang diizinkan buka dan hanya petugas penanganan pandemi yang boleh keluar rumah.
Di Kota Xian, provinsi di sebelum Yuzhou, telah berada dalam lockdown selama dua minggu. China masih terus berupaya menerapkan kasus nol sementara sebagian besar negara di dunia berupaya menerapkan hidup di tengah pandemi.
Sejumlah warga Kota Xi’an, memilih melakukan barter beragam barang demi memperoleh makanan selama beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran menipisnya pasokan pangan akibat karantina ketat alias lockdown.
Berbagai unggahan foto dan video di media sosial Weibo memperlihatkan sejumlah warga membarter barang dengan makanan. Rokok, misalnya, ditukar dengan kubis, sabun cuci piring dengan apel, dan pembalut wanita dengan beberapa ikat sayuran.
Sebuah video tampak menunjukkan seorang warga menukar konsol Nintendo Switch dengan satu paket mie instan dan dua bakpao.
“Khalayak saling menukar barang-barang di gedung yang sama, karena mereka tak lagi punya cukup makanan untuk disantap,” kata seorang warga bermarga Wang kepada Radio Free Asia.
Media tersebut juga melaporkan seorang pria hendak menukar ponsel pintar dan gawai tab miliknya dengan nasi.
“Para warga yang tak berdaya telah tiba di era barter—kentang ditukar dengan korek kuping,” sebut salah satu pengguna Weibo.
Pengguna Weibo lainnya mengatakan mereka telah “kembali ke masyarakat primitif”.
Namun, di sisi lain, ada beberapa pengguna Weibo yang bersikap optimistis. Mereka mengaku sangat “tersentuh” oleh kebaikan tetangga yang mau menukar sembako. (*)