Satusuaraexpress.co – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperbaharui rekomendasi tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah munculnya varian Omicron di Indonesia. Di beberapa negara, varian ini memicu peningkatan kasus COVID-19 pada anak.
Dalam rekomendasi terbaru tertanggal 2 Januari 2022, IDAI menekankan pada ada tidaknya kasus transmisi lokal varian Omicron di suatu daerah. Jika tidak ada transmisi lokal, maka PTM 100 persen diperbolehkan untuk usia 6 tahun ke atas, dengan beberapa kondisi yang ditetapkan.
Sedangkan pada usia di bawah 6 tahun, pembelajaran tatap muka belum dianjurkan sampai
Berikut rekomendasi selengkapnya:
1. Untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
2. Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi COVID-19 lengkap 2 kali dan tanpa komorbid.
3. Sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan terutama fokus pada:
- Penggunaan masker wajib untuk semua orang yang ada di lingkungan sekolah.
- Ketersediaan fasilitas cuci tangan.
- Menjaga jarak.
- Tidak makan bersamaan.
- Memastikan sirkulasi udara terjaga.
- Mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek COVID-19.
4. Untuk kategori anak usia 12-18 tahun
a. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen dalam kondisi berikut:
Tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 di daerah tersebut.
Tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
b. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi berikut:
Masih ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate di bawah 8 persen.
Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 100 persen.
5. Untuk kategori anak usia 6-11 tahun
a. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi sebagai berikut:
Tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 di daerah tersebut.
Tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
b. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor)
Masih ditemukan kasus COVID-19 namun positivity rate di bawah 8 persen.
Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Fasilitas outdoor yang dianjurkan adalah halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak. (*)