Jakarta, Satusuaraexpress.co – Tokoh Pemuda Jakarta Barat Umar Abdul Aziz mengucapkan terima kasih karena telah didaulat menjadi pengurus Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (Permata MHT) Jakarta Barat.
“Terima kasih kepada bapak Sekda DKI yang sudah memilih saya menjadi salah satu pengurus Permata MHT di wilayah Jakarta Barat.” ucapnya, Selasa 28 Desember 2021.
Umar mengatakan siap untuk bertanggung jawab mengurus dan memajukan Permata MHT. Dia juga nantinya akan membantu kegiatan budaya Betawi dan yang bersifat edukasi di wilayah Jakarta Barat.
“Saya siap memajukan organisasi ini untuk lebih mengenalkan budaya Betawi serta membatu kegiatan yang bersifat memberikan Edukasi di bawah Nawungan wilayah Jakarta Barat yang dipimpin langsung oleh bapak walikota Jakarta Barat bapak Yani.” ungkap Umar.
Sebelumnya, setelah sempat ‘tertidur pulas’ cukup lama, setidaknya sejak 1990-an hingga era 2000-an, Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (Permata MHT) mengukuhkan Pengurus Barunya pada Sabtu (10/4/2021) di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta.
Apa pasal yang menyebabkan Permata tertidur pulas?
Brigjen TNI (Purn) dr. Abdul Syukur yang pernah menjadi Ketua Umum Permata MHT selama 2 periode bercerita tentang masa-masa awal berdiri hingga keemasan Permata MHT.
“Seingat saya, ada beberapa tokoh yang ikut mendirikan Permata di awal berdirinya. Di antaranya Habibullah Halim, KH. Hamidullah, dr. Abdul Radjak, dr. Yusuf, Hasbullah Thabrany, Suaib Syafar, Amarullah Asbah, dan Jabir Chaidir Fadhil,” tutur Abdul Syukur yang di usianya ke 80, berusaha keras mengingat tahun demi tahun kiprahnya di Permata.
“Ya, itu tahun 1976,” ujar Bang Dudung, panggilan akrab Abdul Syukur mengingat tahun berdirinya Permata MHT.
Tujuan berdirinya Permata saat itu, kata Syukur, untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi orang Betawi. Waktu itu belum ada Bamus Betawi, sehingga Permata dapat dianggap sebagai salah satu perkumpulan awal orang Betawi di era Orde Baru.