Penulis: Ghugus Santri
Jakarta, Satusuaraexpress.co – Merasakan teriknya matahari di siang hari, ditambah kucuran keringan di dahi serta punggung, selalu mewarnai hari-hari tukang parkir. Lebih lagi jika cuacah sedang turun hujan. Sudah barang tentu, tetesan hujan membasahi pakaiannya. Meski sedikit, namun hawa dingin akan dilalui saat jam bekerja dimulai.
Nampak seorang tukang parkir mengenakan pakaian berwarna merah, sebut saja Bang Khobar panggilan akrabnya, bekerja menjaga kendaraan yang terparkir di gerai Alfamidi, Kelurahan Kosambi, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat.
Siang itu Bang Khobar, ditemani kedua rekannya yang nampak kurus kering karena harus berjuang mencari keberlangsungan hidup dengan menjaga keamanan para konsumen yang menggunakan kendaraan untuk berbelanja di pasar swalayan, atau tepatnya gerai Alfamidi.
Meski pekerjaan tersebut terlihat berat karena melawan panasnya matahari, tapi dari kedua wajah mereka terlihat ada tawa dan canda yang diciptakan untuk sekedar mengisi kebosanan.
Khobar (40) mengaku sudah dua tahun lebih dirunya menjadi tukang parkir di lokasi tersebut. Selama itu, ia memastikan bahwa di lokasi lahan parkir ini masih tetap aman dan kondusif. Itu artinya tidak pernah sekali ada kasus kemalingan kendaraan, atau barang yang hilang tertinggal di kendaraan.
“Selama dua tahun lebih saya jaga parkir di daerah Kosambi, dan masih tetap aman kondusif terkendali. Namanya jaga parkir itukan tanggung jawabnya penuh jaga amanah, jadi tanggung jawab tukang parkir berat.” ungkapnya kepada Satusuaraexpress.co, Selasa (9/11/2021).
Berbagai macam konsumen yang datang ke gerai Alfamidi ini, sudah oernah ditemui. Ada yang memberikan uang namun tak sedikit hanya meminta maaf. Meski begitu ia hanya bisa bersyukur.
“Di kasih gope, seribu, alhamdulillah, yang penting konsumen merasa aman.” tandasnya.
Mungkin juru parkir liar sering dilebelkan banyak orang untuk dirinya, namun dia tidak mengubris itu. Semata-mata ia hanya ingin mencari penghidupan untuk dirinya dan orang lain yang ditunjuk untuk bergantian menjaga lahan parkir tersebut.
Bang Khobar menceritaka tentang dirinya yang sebelumnya sempat bekerja sebagai keamanan di salah satu kawasan di Taman Palem. Karena tidak diperpanjang, alhasil ia berganti pekerjaan lainnya.
“Sebelumnya saya jadi keamanan di Taman Palem. Sampai saya berhenti saya dagang pupuk kaliling juga. Nah setelah itu saya langsung jadi penjaga parkir.” tuturnya.
Ia paham betul, menjadi tukang parkir merupakan pembelajaran hidup untuk tetap amanat.
“Pengalaman saya jadi tukang parkir selama ini, banyak konsumen itu ketinggalan kunci motor dan yang kedua HP. Itu beberapa kali kejadian kaya gitu. Tapi akhirnya saya pulangkan kepada pemiliknya. Itulah amanat.”
“Tukang parkir itu yang penting kejujuran. Gara-gara kita jujur jagain HP, ngasih (uang) parkir jadi goceng, jadi ceban, karena kejujuran tukang parkir.” imbuh Khobar.
Khobar juga mengungkapkan, pendapatan setiap harinya manjadi tukang parkir di Alfamidi ini, paling sering mendapat 75 Ribu Rupiah.
“Kalo lagi rame alhamdulillah sering dapet 75.000 rupiah. Bisa juga kalo lagi rame lagi bisa dapet 100.000 rupiah. Kadang itu ngga cukup karena yang jaga parkirkan tiga orang.” imbuhnya.
Tidak jauh dari lokasi itu, terdapat juga gerai Indomart. Mamat (50) pria tambun yang menjaga gerai Indomart tersebit sejak 2017.
Dia kerap menerima uang receh sebesar 2.000 untuk motor dan 3.000 rupiah untuk mobil.
Penghasilan Mamat sendiri dalam satu hari mendapatkan uang sebesar Rp 100-200 ribu.
“Sistem kerja bergantian setiap 4 jam sekali, pekerjaan ini sudah dijalankan selama mini market ini berdiri dari tahun 2017,” ucap Mamat, ( nama samaran) juru parkir yang diwawancarai Selasa ( 9/11/2021).
Baik Khobar maupun Mamat, keduanya meminta izin secara lisan kepada pengawas mini market tersebut, untuk mengutip uang parkir kepada konsumen.
Sementara itu seorang pengawas minimarket tersebut mengaku menganelanya Mamat ini Karena dia merupakan warga setempat.
“Para juru parkir liar bukan orang jauh, mereka adalah warga sekitar minimarket yang sebagaian mereka tidak berkerja,” ucap Yanti (nama samaran) pengawas minimarket.