Satusuaraexpress.co – Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menegaskan hanya ada tiga hal yang berlaku bagi warga negaranya saat ini yakni divaksinasi, sembuh dari Covid-19, atau meninggal dunia karena virus serupa SARS itu.
Spahn pun memperingatkan warga Jerman yang belum divaksinasi agar segera melakukannya menyusul gelombang baru virus corona yang tengah menyerang habis-habisan negara Eropa Tersebut.
“Mungkin, sampai akhir tahun ini di musim dingin, seperti yang sering dianggap sinis, hampir semua orang di Jerman akan divaksinasi, disembuhkan, atau meninggal (karena Covid),” kata Spahn seperti dikutip CNN.
Spahn mengatakan gelombang baru Covid-19 di Jerman sebagian besar terjadi akibat penyebaran varian Delta yang sangat cepat menular.
“Karena itu kami amat sangat mendesak merekomendasikan vaksiansi,” ucapnya seperti dikutip Channel NewsAsia.
Lonjakan kasus ini pun memicu peningkatan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit hingga kewalahan. Ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) di sejumlah rumah sakit juga mulai penuh
Satu rumah sakit di Bavaria Freising, Jerman, bahkan terpaksa mengirim pasien Covid-19 ke RS di Italia lantaran ICU mereka penuh dan kekurangan tenaga kesehatan.
Meskipun akses warga Jerman terhadap vaksin Covid-19 amat luas bahkan gratis, hanya 68 persen populasi negara itu yang telah rampung diimunisasi. Jumlah vaksinasi ini, menurut ahli, terlalu rendah untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
“Kami memiliki situasi yang sangat, sangat sulit di banyak rumah sakit,” ucap Spahn.
Pekan lalu, Jerman mengumumkan pengetatan pembatasan virus corona. Seluruh warga yang tidak divaksin akan dilarang mengakses tempat publik seperti bioskop, gym, dan restoran hingga pusat perbelanjaan.
Aturan itu berlaku terutama bagi daerah-daerah dengan tingkat rawat inap yang tinggi akibat Covid-19.
Jerman juga meminta para pekerha untuk beraktivitas dari rumah bila memungkinkan. Siapa pun yang pergi ke tempat kerja harus membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi, pulih, atau baru-baru ini dites negatif.
Syarat-syarat itu pun berlaku bagi para pengguna transportasi publik.
Beberapa daerah yang paling terdampak gelombang baru Covid-19 di Jerman seperti Bavaria dan Saxony telah melangkah lebih jauh dengan membatalkan acara besar seperti pasar Natal dan secara efektif melarang mereka yang tidak divaksinasi dari tempat-tempat publik yang tidak penting.
Selain mendesak warga diimunisasi, semua warga dewasa yang telah divaksinasi juga didesak untuk mendapatkan suntikan booster demi memperbarui efikasi vaksin setelah enam bulan.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada jajaran pemerintahan dan partainya bahwa tindakan yang diambil untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini tidak lah cukup.
Merkel mengatakan Jerman tengah diserang gelombang terbaru Covid-19 secara habis-habisan. Ia menggambarkan situasi Covid-19 di negaranya saat ini sebagai fenomena dramatis.
”Situasi pandemi saat ini di Jerman sangat dramatis, saya tidak bisa mengatakannya dengan kata-kata lain,” kata Merkel, Rabu (17/11).
“Kami berada dalam situasi yang sangat dramatis. Apa yang ada sekarang tidak cukup,” katanya.
Merkel meminta 16 negara bagian Jerman untuk menerapkan pengetatan pembatasan Covid-19 lagi mulai pekan ini.
Menurut laporan Worldometer, Jerman mencatat 36.860 kasus Covid-19 pada Minggu (21/11). Angka ini turun dari sehari sebelumnya, saat Jerman melaporkan 48.245 kasus Covid-19.
Penurunan ini terjadi berselang dua hari setelah Jerman mencetak rekor Covid-19 pada Kamis (18/11) dengan 64.164. Sehari kemudian, kasus Covid-19 di Jerman masih menembus angka 50 ribu, tepatnya 59.266.
Jerman total mencatat 5,4 juta kasus Covid-19 dengan 99.130 kematian sejak awal pandemi.