Oleh: Ikbal Tawakal
Tangerang Selatan, Satusuaraexpress.co – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menyebut, angka kemiskinan dan pengangguran naik. Kondisi ini dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
“Itu semata-mata karena kemarin ekonomi sedikit mengalami pelambatan,” katanya, Jumat (26/11/2021).
Benyamin mengatakan, angka kemiskinan naik 2,9 persen. Sedangkan angka pengangguran naik empat persen. Kata dia, dua tahun pandemik COVID-19 membuat perekonomian negatif semuanya.
“Bahkan di awal-awal tahun pun pertumbuhan ekonomi Tangsel mencapai angka minus satu persen. Tapi sekarang sudah mendekati angka 4 persen,” terang Benyamin.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangsel, Sukanta mengungkapkan, sejak awal pandemik COVID-19 sebanyak 2.752 pekerja di PHK terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Mereka berasal dari 116 perusahaan yang berdomisili di wilayah Kota Tangsel. “Untuk tahun 2021 sampai bulan Juli kemarin saja, sebanyak 398 pekerja terdampak akibat pandemi COVID-19,” ungkapnya.
Dia mengaku, di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat pembatasan aktifitas masyarakat, perusahaan-perusahaan yang ada di Tangsel tetap berusaha mempertahankan pekerjanya dengan tidak melakukan PHK.
“Sekarang perusahaan justru mempertahankan karyawan-karyawan yang ada. Perusahaan berusaha untuk tidak mem PHK,” ungkap dia.
Meski begitu, Sukanta mengakui masih ada perusahaan yang malah membutuhkan banyak pekerja di masa saat ini. Dia menyebutkan, industri tersebut mengalami peningkatan kinerja di masa pandemi COVID-19.
“Ada sebagian perusahaan yang buka lowongan kerja, seperti Pratama dia minta 100 orang. Untuk yang lain mempertahankan (pekerja) yang ada saja sudah bagus, tanpa perlu PHK,” paparnya.