Satusuaraexpress.co – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kelompok milenial (24 tahun-39 tahun) dan generasi Z (8 tahun-23 tahun) merupakan angkatan tenaga kerja yang paling terdampak pandemi covid-19 karena pengurangan jam kerja.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono menyebut kedua angkatan tersebut menjadi angkatan kerja paling terdampak karena secara jumlah mendominasi. Ia mencatat sebesar 25,87 persen penduduk merupakan milenial dan 27,94 persen adalah generasi Z.
Kemudian, diikuti oleh generasi X (40 tahun-55 tahun), post gen Z (0 tahun-7 tahun) sebesar 10,88 persen, dan baby boomer (56 tahun-74 tahun) sebesar 1,87 persen.
Kendati begitu, ia menyebut pihaknya melihat tren perbaikan pada Agustus 2021 dibandingkan periode atau tahun sebelumnya.
“Dilihat dampak covid-19 terhadap masyarakat berdasarkan kelompok umur, ternyata yang paling terdampak adalah ke generasi z,” kata dia pada Workshop Media BPS 2021, Kamis (25/11).
Terpisah, Kepala BPS Margo Yuwono mencatat jumlah pengangguran turun 670 ribu orang dari 9,77 juta orang menjadi 9,1 juta orang pada Agustus 2021 dibandingkan periode sama tahun lalu.
Ia mengungkapkan penurunan jumlah pengangguran sejalan dengan turunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) secara nasional dari 7,07 persen menjadi 6,49 persen per Agustus 2021.
“TPT Agustus 2021 mencapai 6,49 persen atau setara 9,1 juta orang. Kalau dibandingkan dengan Agustus 2021 jumlahnya turun, di mana Agustus 2020 mencapai 7,07 persen,” ungkap Margo dalam konferensi pers secara daring, Jumat (5/11).
Jika dilihat, penurunan TPT laki-laki lebih tinggi ketimbang perempuan. Rinciannya, TPT laki-laki turun dari 7,46 persen menjadi 6,74 persen, sedangkan TPT perempuan turun dari 6,46 persen menjadi 6,11 persen.
“TPT menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan mengalami penurunan lebih tinggi daripada TPT perdesaan,” kata Margo.
Dari sisi provinsi, TPT tertinggi terjadi di Kepulauan Riau yang mencapai 9,91 persen. Kemudian, TPT terendah terjadi di Gorontalo sebesar 3,01 persen.
Selanjutnya, Margo memaparkan hasil survei BPS menunjukkan bahwa terdapat 21,32 juta penduduk yang sudah masuk usia kerja terdampak covid-19 per Agustus 2021. Jumlahnya turun 7,8 juta jika dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebanyak 29,12 juta orang.
Ia memaparkan empat komponen dampak covid-19 terhadap penduduk usia kerja. Pertama, jumlah pengangguran akibat covid-19 turun 740 ribu dari 2,56 juta orang menjadi 1,82 juta orang.
Kedua, seseorang yang tadinya masuk dalam angkatan kerja kemudian menjadi bukan angkatan kerja (BAK) turun dari 760 ribu orang menjadi 700 ribu orang.
Ketiga, masyarakat yang sementara tak bekerja karena covid-19 turun 380 ribu orang dari 1,77 juta orang menjadi 1,39 juta orang.
Keempat, masyarakat yang bekerja dengan pengurangan jam kerja turun 6,62 juta orang dari 24,03 juta orang menjadi 17,41 juta orang. (*)