Austria Negara Pertama di Eropa yang Lakukan Lockdown Total

121615089 85dbdb74 187b 4a4a bb2c 44d8dce40bba
Foto : Reuter

Satusuaraexpress.co – Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan kembali penguncian atau lockdwon penuh untuk membatasi gelombang infeksi baru virus Corona. Otoritas setempat juga berencana akan mewajibkan seluruh penduduknya untuk divaksin mulai Februari tahun depan.
Dilansir Reuters, Jumat (19/11/2021) sekitar dua pertiga penduduk Austria telah divaksinasi penuh. Hal ini menjadikan Austria sebagai salah satu tingkat vaksinasi terendah di Eropa barat.

Sebagian besar masyarakat skeptis terhadap vaksin, pandangan ini didorong oleh Partai Kebebasan sayap kanan, yang terbesar ketiga di parlemen. Mereka merencanakan protes terhadap pembatasan virus corona pada hari Sabtu waktu setempat

Austria telah memberlakukan penguncian bagi mereka yang tidak sepenuhnya divaksinasi pada hari Senin tetapi sejak itu infeksi terus membuat rekor baru. Infeksi Corona termasuk yang tertinggi di benua itu, dengan insiden selama tujuh hari 991 per 100.000 orang.

“Kami belum berhasil meyakinkan cukup banyak orang untuk divaksinasi,” kata Kanselir Alexander Schallenberg dalam konferensi pers, mengatakan penguncian akan dimulai pada Senin dan berlangsung hingga 20 hari. Dia menambahkan bahwa persyaratan wajib untuk mendapatkan vaksinasi akan dimulai pada 1 Februari.

“Menyakitkan bahwa tindakan seperti itu masih harus diambil,” katanya.

Dengan pengaturan cuaca dingin di seluruh Eropa, pemerintah terpaksa mempertimbangkan untuk menerapkan kembali penguncian terhadap penularan COVID-19 yang berkelanjutan. Belanda sekarang dalam penguncian sebagian dengan bar dan restoran tutup pada jam 8 malam.

Masalah ini telah memperdalam keretakan antara konservatif Schallenberg dan mitra koalisi mereka, sayap kiri Hijau. Schallenberg mengatakan beberapa hari yang lalu dia tidak ingin memberlakukan pembatasan ekstra pada yang tidak divaksinasi, bahkan ketika Menteri Kesehatan Wolfgang Mueckstein menyerukan jam malam.

“Terlalu banyak di antara kita yang belum menunjukkan solidaritas yang cukup. Saya meminta Anda semua untuk membantu. Ikut serta, dukung langkah-langkah ini, mari kita coba mengurangi kontak sosial kita maksimal 20 hari agar liburan Natal terlindungi,” kata Schallenberg. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *