Satusuaraexpress.co – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warga DKI Jakarta untuk men-download buku siaga banjir yang telah dibuat Pemprov DKI melalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta. Warga bisa men-download melalui QR Code yang telah disediakan.
“Masyarakat juga dapat mendownload buku saku ‘Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat’ pada link berikut https://tiny.cc/bukusakusiagabanjir,” tulis Anies dalam akun facebooknya, sebagaimana dikutip Beritasatu.com, pada Sabtu (30/1/2021).
Secara terpisah, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan pihaknya telah mengeluarkan buku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat sebanyak 33.311 buku. Buku-buku tersebut, kata dia, juga sudah dibagikan kepada pengurus RT/RW.
Masyarakat juga dapat mengunduh buku panduan tersebut melalui
Selain itu, BPBD Provinsi DKI Jakarta juga telah membagikan buku pedoman pengendalian banjir bagi Organisasi Perangkat Daerah, Lembaga Usaha, dan Relawan sebanyak 611 buku.
“Panduan tersebut berisi penjelasan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, mulai dari saat tidak terjadi banjir (tas siaga bencana), jika sudah ada potensi banjir, pada saat terjadi banjir, jika berada di lokasi pengungsian, dan setelah banjir. Harapannya, masyarakat dapat lebih siap, meskipun personel dan pendukung lainnya juga kita kerahkan,” jelas Sabdo.
Selain membagikan buku panduan menghadapi banjir, lanjut Sabdo, pihaknya telah menyiapkan sejumlah bangunan yang menjadi lokasi pengungsian dan tersebar di 5 wilayah administrasi Jakarta. Totalnya sebanyak 1.243 lokasi dengan kapasitas 172.936 orang.
“Di Jakarta Pusat ada 183 bangunan, Jakarta Barat ada 414 bangunan, Jakarta Selatan ada 260 bangunan, Jakarta Utara ada 129 bangunan, dan Jakarta Timur ada 257 bangunan untuk lokasi pengungsian,” bebernya.
Pihaknya, kata Sabdo, juga telah menetapkan layout penempatan tenda pengungsi dengan protokol kesehatan Covid-19, yakni memisahkan tenda pengungsi umum, tenda kelompok rentan (ibu hamil, lansia), dan tenda kontak erat/suspek Covid-19. “Pada lokasi pengungsian juga disiapkan area skrining kesehatan, area swab, dan toilet,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sabdo meminta camat dan lurah agar tetap menyiapkan lokasi pengungsi alternatif sebanyak dua hingga tiga kali liat dari lokasi pengungsian yang ada, untuk mengantisipasi penumpukan pengungsi. Hal ini untuk memastikan para pengungsi tetap menjaga jarak aman dalam rangka memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
“Pemprov DKI Jakarta juga menyiagakan petugas kesehatan/relawan kesehatan, Gugus Tugas Kota/Kecamatan/Kelurahan/RT/RW, melakukan sterilisasi lokasi pengungsian secara teratur menggunakan disinfektan, menyediakan hand sanitizer/tempat cuci tangan dilengkapi tandon air dan sabun,” pungkas Sabdo
.