Satusuaraexpress.co — Sebanyak 4,4 juta pegawai di Amerika Serikat (AS) memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya atau resign per September 2021. Jumlah tersebut merupakan rekor terbaru, setara dengan 3 persen dari total angkatan kerja.
Mengutip The Washington Post, pengunduran diri massal para karyawan itu di AS tersebut sebagai dampak lanjutan pandemi COVID-19 yang memicu gejolak pasar tenaga kerja.
“Meningkatnya kasus virus corona, memicu berbagai masalah di kalangan para karyawan. Seperti kebutuhan tempat penitipan anak (daycare), serta kebutuhan upah yang lebih baik. Hal ini mendorong jutaan karyawan di AS mundur dari pekerjaan mereka,” tulis The Washington Post.
Jika di Amerika Serikat pegawai memilih resign karena tiga alasan tersebut, bagaimana kondisi angkatan kerja di Indonesia? Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per Agustus 2021, jumlah pengangguran di Indonesia ada sebanyak 9,1 juta orang.
Angka tersebut memang turun 670 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 9,77 juta orang. Namun, jumlah pengangguran tesebut masih menjadi masalah di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Adapun tingkat pengangguran terbuka per Agustus 2021 tercatat sebesar 6,49 persen. Artinya dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang yang menganggur.
Tingkat pengangguran terbuka merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan kurang dimanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Tingkat pengangguran terbuka tersebut turun 0,58 persen poin dibandingkan Agustus 2020, namun naik 0,23 persen poin bila dibandingkan dengan Februari 2021.
Pada Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka laki-laki sebesar 6,74 persen atau lebih tinggi dibanding perempuan yang sebesar 6,11 persen. Angka tersebut turun dibandingkan Agustus 2020 dan Februari 2021 yang masing-masing tercatat sebesar 0,72 persen poin dan 0,07 persen poin.
Sementara tingkat pengangguran terbuka perempuan turun 0,35 persen poin dibandingkan Agustus 2020 namun naik sebesar 0,70 persen poin bila dibandingkan Februari 2021.
Sedangkan jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, tingkat pengangguran terbuka perkotaan tercatat sebesar 8,32 persen atau lebih tinggi hampir dua kali dibanding perdesaan yang sebesar 4,17 persen. (*)