3 Kali Kabur 3 Kali Hamil Diluar Nikah, Wanita Berkebutuhan Khusus Diduga Diusir Warga

Screenshot 2021 11 04 19 36 17 45
Ilustrasi perempuan hamil

Tangerang, Satusuaraexpress.co – Dituding menjadi aib dilingkungan dan membuat malu lantaran 3 kali hamil diluar nikah PTR (20) salahseorang warga berkebutuhan khusus warga kelurahan Panunggangan Utara kecamatan Pinang kota Tangerang diusir ketua RW setempat.

Kepada wartawan, Desi Orangtua PTR mengaku pengusiran tersebut dilakukan lantaran ketua RW seringkali mendapat laporan dari warga yang resah atas keberadaan Putrinya yang setiap kali pulang dari pelarian selalu pulang dalam keadaan berbadan dua.

“Suruh anak ini jangan pulang kemari, dan ngga lagi tinggal dikampung itu, dia (PTR) memang hamil diluar nikah, udah tiga kali (hamil), ngga ada suaminya semua,” ungkap Desi ditemui di rumah singgah dinas sosial kota Tangerang kamis (4/11/2021).

Masih menurut Desi, pasca pengusiran tersebut pihaknya mencoba mendatangi kantor kelurahan untuk meminta perlindungan dari pihak lurah, namun begitu saat dia mendatangi kantor kelurahan salahseorang staff kelurahan memintanya untuk membawa PTR ke dinas sosial untuk dilakukan pembinaan.

“Mau nemuin lurah Warji, cuma pak lurahnya ngga ada ada karyawan situ dia ngebel orang dinas kata si ibu itu udah bawa aja ke dinas sosial, Pas mau bawa gerobak ada Pak RW bilang pak RW udah bawa aja ke dinsos daripada buat lu pusing yaudah ini saya mau bawa,”jelas Desi.

Ia mengakui, keterbelakangan mental yang dialami putrinya tersebut sebelumnya tidak begitu parah, namun setelah mendapat pukulan dikepala dari sesama anak jalanan membuat kondisi kejiwaannya semakin parah.

“Parah sekarang, dipukul sama botol pala sama disininya (kening) sama orang nyilem di merak gara – gara ketahuan ngambil hape,”ujar Desi.

Desi menuturkan, salahsatu dari tiga kehamilan putrinya tersebut telah meninggal dunia, dan lainnya diadopsi oleh orang yang baru dikenalnya saat pelarian putrinya ke palembang.

“Anaknya sisa satu, sekarang saya yang urusin,”ujarnya.

Dihubungi terpisah, Warji Lurah Panuggangan Utara membenarkan Desi adalah warganya, meski begitu dirinya tidak mempercayai perihal pengusiran yang disinyalir dilakukan oleh warga melalui ketua RW, pasalnya warga sekitar justru menaruh iba atas kondisi Desi dan Putrinya yang berkebutuhan khusus.

“Warga yang ada pada kasihan karna setau saya mereka sekeluarga sering banget dibantu sama warga, bahkan dari kelurahan pernah diberikan modal dan gerobak untuk berjualan tapi ditinggal begitu aja dagangannya,”jelas Warji.

Bukan cuma itu, untuk kebutuhan susu anak dari wanita berkebutuhan khusus seringkali dibantu oleh masyarakat lingkungan sekitar.

“Kalau diusir sepertinya ngga mungkin, karna saya tahu banget warga sering kasih susu buat bayinya itu,”ungkapnya.

Kepala Seksi Ex Penyakit Tuna Sosial, Dinsos Kota Tangerang, Jajat Jafar membenarkan kejadian tersebut, menurut dia pihaknya saat ini tengah mengupayakan untuk mengirim wanita walang tersebut ke salahsatu balai pelatihan Phala Martha milik kementerian sosial.

Meski begitu kuota yang terbatas yang ditetapkan oleh balai tersebut membuat dirinya tidak bisa memastikan kapan wanita malang tersebut dapat menjalani rehabilitasi sekaligus pelatihan.

“Langkah awalnya kita upayakan untuk kirimkan ke RSJ untuk memastikan kondisi kejiwaan, setelah itu kita upayakan untuk mendapatkan waiting list untuk mendapatkan kuota disana,” Ungkap Jajat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *