Tes PCR untuk Penerbangan jadi Sorotan, Satgas : Lebih Akurat dan Sensitif

tim pakar gugus tugas nasional prof wiku adisasmito

Satusuaraexpress.co – Hasil negatif Corona tes PCR 2×24 jam yang menjadi salah satu syarat penerbangan menjadi sorotan.Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan tes PCR digunakan karena merupakan metode testing yang paling sensitif.

“PCR sebagai metode testing yang lebih sensitif dapat mendeteksi orang terinfeksi lebih baik daripada rapid antigen, sehingga potensi orang terdekteksi untuk lolos dan menulari orang lain dalam seting kapasitas yang padat dapat diminimalisir,” ujar Wiku kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).

Wiku mengatakan, syarat tes PCR diberlakukan mengingat tidak lagi diterapkannya seat distancing di dalam pesawat. Sehingga diperlukan adanya screening test yang lebih akurat.

“Kapasitasnya dinaikkan dari 70% menjadi 100%, maka untuk memastikan mereka yang bepergian dalam keadaan sehat, maka dipastikan dengan screening test yang lebih akurat,” kata Wiku.
Penyesuaian Kebijakan Dilakukan Hati-hati

Wiku mengatakan, berbagai penyesuaian kebijakan akan dilakukan. Menurutnya, uji coba pelonggaran ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

“Berbagai penyesuaian kebijakan yang dilakukan saat ini pada prinsipnya adalah uji coba pelonggaran mobilitas dalam rangka meningkatkan poduktivitas masyarakat dengan penuh kehati-hatian” kata Wiku.

“Kebijakan yang sekarang dilakukan akan dievaluasi dan tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Syarat Tes PCR Jadi Sorotan

Syarat tes PCR bagi calon penumpang pesawat menjadi sorotan. Sejumlah pihak mempertanyakan aturan tersebut karena saat ini kasus COVID-19 tengah melandai.

Sementara sebelumnya syarat tes rapid antigen diperbolehkan. Padahal sebelumnya kasus COVID-19 di Indonesia lebih tinggi.

Syarat tes PCR ini dinilai membebani masyarakat dan berpotensi menurunkan jumlah penumpang yang berujung kerugian maskapai. Sejumlah anggota DPR meminta aturan ini direvisi.

Syarat tes PCR ini diberlakukan untuk perjalanan dari atau ke bandara di wilayah Jawa dan Bali, antar kota di Jawa dan Bali, serta wilayah yang memberlakukan PPKM level 3 dan 4 sesuai Inmendagri 53/2021 tentang PPKM Level 1-3 di Jawa dan Bali.

Berikut aturannya:

1. Setiap pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat perjalanan di dalam negeri.

2. Untuk perjalanan dari dan ke wilayah Jawa-Bali serta di daerah yang masuk kategori PPKM level 3 dan 4, wajib menunjukkan kartu vaksin (minimal dosis pertama) dan surat keterangan hasil negatif RT-PCR maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan.

3. Untuk perjalanan dari dan ke daerah di luar Jawa-Bali yang ditetapkan sebagai kategori PPKM level 1 dan 2 wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan atau hasil negatif rapid test antigen maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *