Satusuaraexpress.co – Sukses dengan vaksin COVID-19, perusahaan farmasi AstraZeneca juga mengembangkan terapi antibodi. ‘Obat COVID-19’ yang mengkombinasikan dua antibodi ini dinamakan AZD7442.
Hasil uji klinis menunjukkan suntikan obat ini bisa mencegah sakit parah dan kematian hingga 50 persen pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit. Penurunan risiko termati lebih baik pada pasien yang memulai terapi dalam 5 hari sejak muncul gejala.
Hasil ini disebut menunjukkan potensi penggunaannya sebagai pencegahan non-vaksin.
“Jika dan ketika disetujui, ini juga akan digunakan dalam setting perawatan. Tapi pembeda yang nyata untuk antibodi ini adalah akan ada di setting pencegahan,” kata Mene Pangalos, seorang pejabat AstraZeneca, dikutip dari Reuters, Selasa (12/10/2021).
Beberapa perusahaan farmasi juga mengembangkan terapi sejenis dengan kelompok obat yang disebut antibodi monoklonal. Di antaranya adalah Regeneron, Eli Lillym, dan GlaxoSmithKline, yang sudah disetujui di Amerika Serikat.
Sementara Merck and Co baru-baru ini memperkenalkan molnupiravir dengan bentuk pemakaian yang lebih nyaman yakni secara oral.
(*)